Bagaimana Hukumnya Beribadah Karena Allah, Tetapi Juga Ada Niat niat Duniawi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 13 Juni 2023 15:05 WIB
Dari Abu Qilabah ia berkata: “Malik bin Al-Huwairits radhiallahu ‘anhu datang di masjid kami ini, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku akan sholat mengimami kalian, dan sebenarnya aku tidak ingin sholat, aku sholat sebagaimana aku melihat Nabi shlallallalhu ‘alaihi wa sallam sholat” (HR Al-Bukhari no 677).
Al-Hafiz Ibnu Hajr berkata, “Malik bin al-Huwaits memandang bahwa mengajari tata cara sholat dengan praktik lebih jelas dari pada dengan perkataan. Ini dalil akan bolehnya hal ini, dan hal ini tidak termasuk dalam bab kesyirikan dalam ibadah”
Tujuan-tujuan tersebut berkaitan dengan dunia, akan tetapi diperbolehkan dalam syari’at berdasarkan dalil-dalil yang ada.
Baca Juga: Mamma Rosy yang Viral Tukar Pesanan Daging Sapi dengan Daging Babi Siap Kembalikan Uang Pembelinya
Seperti seseorang yang bersilaturahmi. Selain ingin memperoleh pahala dari Allah, ia juga ingin diperpanjang umurnya dan ditambah rizkinya.
Atau seseorang yang bersedekah. Selain karena berharap pahala akherat, ia juga ingin sedekah tersebut sebagai sebab kesembuhan penyakit salah satu anggota keluarganya.
Maka dzohir dalil-dalil tersebut menunjukan, niat-niat keduniaan seperti ini tidak mengurangi kesempurnaan pahala ibadahnya. Karena tidak mungkin Nabi SAW memotivasi untuk beribadah dengan ganjaran dunia, yang bisa mengurangi kesempurnaan pahala akherat.
Nabilah yang memotivasi untuk memperpanjang umur dan lapangnya rizki dengan bersilaturahmi.
Tujuan-tujuan tersebut berkaitan dengan dunia. Tetapi tidak ada nash/dalil khusus yang menjelaskan akan kebolehannya.