Ekonomi Indonesia Membutuhkan Orientasi Arah Baru
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 04 Juni 2023 09:30 WIB
Kedua, para pakar dan ekonom bersepakat untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih baik lagi untuk mampu mengejar ketertinggalan dan mencapai target ekonomi 4 besar dunia pada 2045. Karenanya diperlukan turn around policy dalam ekonomi Indonesia ke depan.
Ketiga, Para pakar, cendekia dan ekonom bersepakat bahwa Presiden tidak boleh cawe-cawe dalam suksesi kepemimpinan 2024. Presiden harus menghindari low politics (politik rendah: mencampuri urusan suksesi dan parpol menjelang pemilu 2024) dan sebaiknya Presiden memastikan transisi kepemimpinan secara demokratis.
Baca Juga: Begini Detik-detik KRI Teluk Hading 538 Terbakar di Sulawesi Selatan
Keempat, para pakar, cendekia dan ekonom bersepakat perlu adanya pemberantasan korupsi yang lebih konkret, karena korupsi saat ini telah benar benar menjadi masalah yang serius bagi Bangsa Indonesia saat ini.
Kelima, para pakar dan ekonom bersepakat bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sehingga hukumlah yang harus ditempatkan sebagai panglima dan bukan politik sebagai panglima.
Keenam, para pakar, cendekia dan ekonom memandang diperlukan upaya untuk merekatkan kembali hubungan antara sesama warga bangsa, antara kelompok dan golongan untuk hidup rukun dan damai berdampingan.
Selain itu, para akademisi dan para guru besar mencatat masalah ekonomi saat ini.
Ada lima dampak negatif model ekonomi saat ini di antaranya:
(1) Terjadinya ketidakadilan/ketimpangan nyata.