Nasihat Politik Buat Gibran: Jangan Samakan PDIP Dengan Rocky Gerung
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 21 Mei 2023 15:45 WIB
Dia malah bertanya: Mengapa pindah? PDIP, kata Gibran, adalah partai yang membesarkan dia, menerima dia, mendidik dia, dan menyekolahkan dia. Jadi, tidak ada alasan untuk pindah ke Gerindra.
Sayangnya, ucapan Gibran tidak cukup. DPP PDIP, yang penuh politisi kawakan, tentu tidak mudah untuk menelan bulat-bulat “penjelasan” Gibran tersebut. Banyak hal yang bisa mereka pertanyakan.
Sebagai pengamat luar, saya cuma ingin memberi masukan atau nasihat politik buat Gibran. Yakni, jangan main-main dengan PDIP. Apalagi di tahun politik yang sensitif sekarang ini.
Baca Juga: AMPUN! Setelah Relawan Jokowi dan Gibran Dukung Prabowo di Solo, Medsos Milik Gibran Dibanjiri Kritik Pedas
Gibran sebaiknya jangan menyamakan PDIP dengan Rocky Gerung! Rocky adalah komentator politik yang --oleh pendukung Jokowi-- sudah dianggap sebagai bagian dari “kadrun.” PDIP dan Rocky itu jelas beda level, beda kelas.
Dulu Gibran secara tak terduga memang pernah mendatangi rumah Rocky. Kepada media/publik, dia lalu bilang bahwa ia mengagumi Rocky, dan Rocky adalah idolanya! Padahal publik tahu, Rocky selalu omong nyinyir tentang Jokowi.
Namun, saat itu perilaku Gibran masih “dimaafkan.” Publik memandang, Gibran adalah politisi baru yang mungkin sedang mencoba main cantik. Seperti, berupaya merangkul berbagai pihak, termasuk pihak yang berlawanan.
Tidak ada risiko politik yang serius dari pertemuan Gibran dengan Rocky. Kecuali hanya buat bahan berita lucu-lucuan yang menarik dan perbincangan di medsos.
Baca Juga: Daftar Ucapan Hari Peringatan Reformasi 21 Mei 2023, untuk Menyampaikan Semangat Perubahan Indonesia
Situasinya berbeda dengan pertemuan Gibran dan Prabowo. Ini soal dukungan di Pilpres 2024. Pertaruhannya serius. Kalau suara pendukung Prabowo/Gerindra sampai menang di Solo atau Jawa Tengah, Gibran akan dituding punya andil!