Iyyas Subiakto: Kita Mendukung Posisi Adian Napitupulu tentang Prabowo dan Anies
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Mei 2023 11:15 WIB
Ini semua dagelan yang direncanakan untuk membuat alasan bahwa Pak Jokowi menang karena kecurangan. Tapi kebenaran tetap kebenaran, Pak Jokowi akhirnya menang dengan angka 55 persen.
Tapi politik tetap politik, 2009 Bu Mega pernah menggandeng Prabowo sebagai cawapres. Padahal kurang apa sakitnya keluarga Soekarno dibuat Soeharto. Apakah hati Bu Mega saat itu sudah memaafkan atau gelap karena ambisi kekuasaan, sampai bekas mantu musuh bebuyutan Pak Karno diganteng enteng tanpa beban.
Kita tidak tahu apa perasaan Bu Mega saat itu, hanya Tuhan yang tahu, walau ada yang lucu.
Baca Juga: AMDK Galon Guna Ulang Masih Jadi Pilihan di Banyak Kantor Pemerintah
Sekarang terjadi lagi antara Prabowo dan Pak Wiranto, musuh sumpah pocongnya sirna kepada Prabowo. Sekarang Pak Wiranto mendukung Prabowo. Memaafkan itu baik, tapi kalau makan bangkai itu menjijikkan.
Kenapa kita sebut bangkai? Iya, karena torehan keganasan masa lalu itu begitu menyakitkan buat bangsa ini, sehingga tidak bisa serta merta kita diminta melupakan. Kita ini rakyat yang menerima derita dan semua akibatnya dari perilaku jahat masa lalu mereka.
Sekarang bangkai itu diumpankan kepada kita. Padahal masih menyisakan banyak pertanyaan tentang di mana orang hilang, siapa yang membakar Jakarta dan memperkosa perempuan etnis Tionghoa.
Kita harus melawan kalau dipaksa untuk lupa. Karena baunya masih menyebar di mana-mana. Termasuk perbuatan keji pilkada Jakarta. Kita ingat itu semua. Zombie itu sekarang berjalan di antara kita. Hati-hati selain terus waspada, kita harus terus terjaga demi Indonesia.
(Oleh: Iyyas Subiakto, tulisan mengalami proses editing dan penggantian judul) ***