Iyyas Subiakto: Menakar Lawan Ganjar Pranowo
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 07 Mei 2023 07:45 WIB
Semua ini proses pembentukan mental dan kepribadian. Empati itu akan ada kalau pernah merasakan. PS bau lumpur tak pernah tahu, bagaimana mau bicara dengan petani. Masuk ke pasar saja dia terlihat lucu dan wagu.
Sama seperti Puan saat awal dipaksakan Dewan Kolonel untuk nyapres. Dia coba merakyat, menanam padi saja jalannya maju. Kelihatan lucu.
Ditempa oleh kesulitan, dibina oleh pengalaman, disatukan oleh tujuan, dilindungi oleh Rahmat Tuhan, kata Siswono Yudo Husodo.
Baca Juga: WHO Umumkan Wabah Covid 19 Berakhir, Bagaimana dengan Indonesia, Ini Data Terbarunya
PS tempaan nya dimana? Dibesarkan di keluarga kaya, sekolahnya di London. Jadi tentara di era Orba, jadi mantunya Soeharto pula. Dia kaya karena tentara merangkap pengusaha. Hartanya saja triliunan. Jangan ditanya dari mana.
Dibina oleh pengalaman, PS pengalamannya kan tentara zaman Orba, mantu Soeharto, semua apa kata mertuanya. Zaman itu,.... asbak rokok bisa jadi camat.
Disatukan oleh tujuan, tujuannya dia apa, yang pasti berkuasa. Apakah kalau sudah berkuasa dia akan bisa bijaksana. FZ saja dilempar HP. Apa tidak menteri-menterinya akan di lempar kursi.
Dilindungi oleh Rahmat Tuhan, itu rahasia Tuhan, siapa yang mau dimuliakan, siapa yang akan dihinakan.
Baca Juga: Puisi Syaefudin Simon: Nyanyian Jangkrik di Masjid Nabawi
Jadi kalau dicermati dan direview perjalanan capres yang ada, sebenarnya lawannya GP tidak ada. Tidak apple to apple, kata Steve Jobs.