DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Indonesia dan 18 Negara Lain Akan Gabung ke BRICS, Apa Implikasi Strategisnya

image
Para pemimpin BRICS

ORBITINDONESIA.COM - Ada 19 negara termasuk Indonesia dilaporkan menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok BRICS, saat kelompok negara-negara pasar berkembang --yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan-- itu bersiap mengadakan pertemuan puncak tahunan di Cape Town, Afrika Selatan, 2-3 Juni 2023.

BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa) menampung dan mewadahi negara-negara ambang industri. Negara-negara BRICS secara bersama-sama saat ini mewakili hampir seperlima dari perekonomian global.

KTT BRICS di Cape Town akan membahas perluasan BRICS dan cara-cara bagaimana ini akan terjadi. Ada 13 negara secara resmi mengajukan permintaan untuk bergabung dan 6 lagi mengajukan permintaan secara informal.

Baca Juga: Telah Terbit Buku Puisi Untuk Anak Anak

Arab Saudi dan Iran termasuk yang secara resmi mengajukan permintaan untuk bergabung.

Negara lain yang telah menyatakan minat bergabung termasuk Argentina, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Bahrain, dan Indonesia, bersama dua negara dari Afrika Timur dan satu dari Afrika Barat - yang belum diidentifikasi.

China menginisiasi pembicaraan tentang perluasan ketika menjadi ketua BRICS tahun lalu, ketika ekonomi terbesar kedua di dunia itu mencoba membangun pengaruh diplomatis untuk melawan dominasi negara-negara maju di PBB.

Yang menjadi pertanyaan: Apa makna atau implikasi dari perluasan BRICS ini dari segi konstelasi geopolitik dunia.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Nick Kuipers Selangkah Lagi Terpinggirkan Demi Enric Saborit, Dua Klub Siap Menampung

Dengan banyak negara yang bergabung ke BRICS, secara efektif ini mungkin akan mengurangi pengaruh AS secara ekonomi dan politik.

Perluasan BRICS mungkin bisa diartikan makin banyak negara yang ingin lepas dari orbit pengaruh AS.

Halaman:
1
2

Berita Terkait