DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bima Yudho Saputro, Netizen Populer asal Lampung yang Kian Salah Langkah

image
Bima Yudho Saputro, Netizen asal Lampung yang Studi di Ausralia.

Oleh Krista Riyanto

ORBITINDONESIA.COM – Bima Yudho Saputro, netizen asal Lampung yang sedang studi di Australia mendadak bikin heboh karena kritik pedasnya kepada kienerja pemerintah di provinsi Lampung dalam membangun daerah.

Dalam waktu sekejap, Bima Yudho Saputro dipuja-puji oleh orang seantero Nusantara, karena kritikannya itu membuat pemerintah di Lampung langsung bergerak cepat memperbaiki infrastruktur jalan yang sedang rusak.

Banyak orang, termasuk politkus, anggota DPR/DPRD, sampai menteri setingkat Mahfud MD memberi perhatian maupun mau perlindungan hukum kepada Bima dan keluarganya dari potensi ancaman kriminalisasi dan persekusi.

Baca Juga: Ternyata Bima Yudho Saputro, Sehabis Berfoto dengan Said Didu, Besoknya Sebut Megawati Janda

Namun, Bima belakangan mulai “ngaco” dengan celotehnya di berbagai video pendeknya. Ia mulai menuding banyak orang secara personal dengan menggunakan narasi yang kurang bijak dan kebablasan.

Narasinya justeru berpotensi menghina dan mengandung kebencian yang bisa berakibat hukum. Contohnya adalah narasinya yang dibangun menggunakan diksi “janda” untuk menyebut Megawati Soekarnoputri dan “mampus” untuk mengenang almarhum proklamator Soekarno alias Bung Karno.

Sebagai pemain media sosial pemula yang menekuni studi marketing digital, Bima mesti belajar menggunakan narasi yang cerdas, bernas, dan data ilmiah untuk menaikkan pengaruhnya di mata publik.

Dia mestinya memanfaatkan kepopulerannya sewaktu mengkritik pemerintah di Lampung untuk menaikkan branding personalnya sebagai seorang influencer atau pelaku marketing digital agar personal brandingnya makin kuat, dipercaya banyak orang, memiliki pengaruh kian luas, dan punya nilai jual yang tinggi.

Dengan menggunakan narasi yang oleh orang “timur” dianggap “biadab” seperti janda dan mampus tadi, Bima secara langsung telah menggerus kepopulerannya dan nilai personal brandingnya sendiri.

Sekarang, Bima mulai meraih banyak sentimen negatif dari banyak netizen yang sebenarnya adalah potensi pasar yang harusnya dia kuasai secara luas.

Banyak netizen yang tadinya menjadi pengagum dan pengikutnya, sekarang meninggalkannya atau malah ada yang berbalik menyerangnya.

Sekarang, Bima Yudho Saputro oleh banyak netizen dianggap sebagai anak yang tidak memperoleh pendidikan budi pekerti yang baik.

Netizen yang memberinya sentimen negatif malah merasa ngeri sendiri melihat polah Bima Yudho Saputro yang lebih banyak “ngoceh” ngalur ngidul tanpa data dan jauh dari teori dasar ilmu digital marketing yang ia tekuni sendiri. ***

Berita Terkait