VIRAL! Frank Hoogerbeets Prediksi Indonesia akan Alami Gempa Dahsyat di Bula Maret Bisa Capai Angka 8 SR
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 Maret 2023 20:59 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Frank Hoogerbeets pakar yang sempat menjadi viral karena memprediksi datangnya gempa Turki kembali menyita perhatian.
Kali ini Frank Hoogerbeets memprediksi gempa dahsyat akan kembali melanda beberapa daerah di dunia yang merembet ke wilayah Indonesia.
Pernyataan Frank Hoogerbeets ini disampaikannya melalui unggahan salah satu video di Youtube pada hari Kamis, 2 Maret 2023.
Pada video itu Frank Hoogerbeets mengungkapkan jika bulan Maret adalah bulan yang kritis dan akan terjadi aktivitas seismik yang besar.
Frank mengatakan hal ini dikarenakan konvergensi geometri planet.
"Konvergensi geometri planet kritis sekitar 2 dan 5 Maret dapat mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar," katanya dalam video itu.
Baca Juga: Semakin Panas! Kontak Senjata dengan KKB Papua, Satu Personel TNI dan Warga Sipil Gugur
"Bahkan mungkin gempa dorong besar sekitar 3-4 Maret dan atau 6-7 Maret", tambahnya.
Tidak main-main kekuatan gempa yang akan terjadi bisa mencapai angka 8 skala richter.
Frank mengatakan wilayah yang akan terdampak gempa dahsyat ini mulai dari Timur Benua Asia hingga wilayah Indonesia.
"Daerah yang terkena dampak dapat membentang ribuan kilometer, dari Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia, sampai ke Filipina ... Sulawesi, Halmahera, mungkin Laut Banda, Indonesia," ujar ilmuwan yang bekerja di Survei Geometrik Tata Surya (SSGEOS) itu.
Frank mengatakan tujuannya mengatakan hal ini tidak ingin membuat orang-orang menjadi panik melainkan sebagai peringatan dini.
Untuk itu dia meminta wilayah terkait yang disebutkannya menyiapkan perencanaan yang matang agar bisa menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.
Meskipun prediksinya yang tepat membuat dunia heboh, teori yang diungkap oleh Frank ini mendapat argumen balasan dari Kepala Penelitian Geofisika cabang Kamchatka dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Baca Juga: Mati Konyol, Niat Bikin Konten Tutorial Bunuh Diri, Wanita Muda di Bogor Tewas Tergantung Betulan
"Hubungan antara pergerakan planet di tata surya dan aktivitas seismik di Bumi cukup lemah, dan itu akan menimbulkan persoalan jika menggunakannya sebagai alat prognostik utama," jelas Chebrov, dikutip dari media B29 dan NPR.
Sebelumnya Frank Hoogerbeets memprediksi 3 hari sebelum terjadinya gempa dahsyat Turki yang sampai saat ini sudah menelan 50.000 korban jiwa.***
Dapatkan informasi terbaru lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.