Mengunjungi Istana Bung Hatta di Bukittinggi: Tokoh Minangkabau Teladan yang Sulit Ditiru
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 01 Maret 2023 12:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Seminggu ini, 22-27 Februari 2023, saya berada di tanah kelahiran Sumatra Barat dalam rangka International Minangkabau literacy Festival, yang diadakan oleh Satupena Sumbar.
Sungguh hebat Satupena Sumbar dibawah pimpinan Uni Sastri Bakry karena berhasil menghadirkan peserta hampir 160 orang yang datang ke Minangkabau dari mancanegara mulai dari Argentina, Spanyol, Rusia, Australia, Negara Asean dan tentu saja dari berbagai provinsi di belahan bumi nusantara.
Dalam kunjungan ke Bukittinggi, tanah kelahiran Bung Hatta, saya sempat singgah di Istana Bung Hatta dan perpustakaan Bung Hatta. Di Minangkabau, Bung Hatta dikenal sebagai pecinta buku. Baginya buku adalah jendela utama untuk mempelajari apapun di dunia ini.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, 1 Maret 2023 Harga BBM Naik! Inilah Harga Terbaru Pertamax
Salah satu quote bijak yang sering dikatakan Bung Hatta adalah “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Karena dengan buku aku bebas karena bisa menjelajahi dunia”.
Ke mana pun pergi Bung Hatta selalu membawa buku. Tak heran jika ia disebut sebagai bapak literacy di negeri ini. Tulisan tulisannya hingga kini masih menjadi referensi banyak orang.
Di tahun 1970-an ia pernah menulis “Aku rela miskin, asalkan tidak korupsi”. Ia mengatakan itu berulang ulang d tahun 1970-an ketika korupsi mulai merajalela di negeri ini.
Ia melakukan perlawanan terbuka yang membuat Suharto amat marah. Ia memilih hidup sangat sederhana, meski jika ia bisa kaya, karena punya andil besar bagi republik ini
Tentu saja kini kita tak akan menemukan lagi pemimpin Bung Hatta. Seorang pemimpin pecinta buku, dengan visi dan ide ide cemerlang. Seorang pemimpin yang anti korupsi, yang memilih hidup sederhana dari pada harus korupsi
Yang kita temukan adalah politikus korup yang menjadi pemimpin karena dipilih. Politikus hanya memusatkan perhatian pada pemilu yang akan datang dan setelah itu mereka akan lupa pada janjinya.
Sistem yang sekarang hanya melahirkan politikus dan tak akan melahirkan pemimpin. Perlu menunggu waktu yang sangat lama untuk datangnya pemimpin baru seperti Bung Hatta.
(Oleh: Elza Peldi Taher, penulis asal Solok, Sumbar). ***
Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News