Jembatan Timbang Belum Siap Dukung Pelaksanaan Zero ODOL
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 14 Februari 2023 05:55 WIB
Baca Juga: Prediksi dan Link Streaming Barito Putera Melawan Rans Nusantara FC, Duel TIm Papan Bawah Demi Tiga Poin
Seorang pengemudi truk wanita asal Jawa Tengah, Ningtyas, juga mempertanyakan soal keamanan dan kenyamanan barang-barang kelebihan muatan mereka yang terpaksa harus diturunkan petugas di jembatan timbang saat diberlakukannya kebijakan Zero ODOL.
Pasalnya, menurutnya, para supir truk ini harus mempertanggungjawabkan muatan barang yang mereka bawa itu agar tetap berada dalam kondisi rusak sampai kepada para penerima barang.
“Kalau ada muatan kami yang terpaksa harus diturunkan karena kelebihan muatan, itu nanti yang bertanggung jawab untuk menjamin barang-barang itu tetap aman siapa?
Karena, pengemudi itu kan ada pertanggung jawaban moralnya terhadap barang-barang yang dibawa hingga sampai kepada si penerima. Apa petugas dan gudang-gudangnya sudah siap untuk itu,” ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Champions di Babak 16 Besar, Siaran Langsung di SCTV dan Link Streaming di Vidio
Dia mengatakan bahwa muatan yang dibawa para pengemudi itu beraneka ragam jenisnya. Sebagai contoh, dia yang sehari-harinya membawa muatan sembako seperti beras, jagung, kacang ijo, dan kedelai, pasti akan terkena kelebihan muatan setiap ditimbang.
“Nah, jika muatan sembako ini diturunkan di jembatan timbang nanti karena terkena kebijakan Zero ODOL, ada nggak yang bertanggung jawab untuk menjamin agar muatan saya itu tidak rusak atau busuk.
Selain itu apakah ada petugas yang akan menjaga barang-barang mereka itu agar tidak dicuri orang?” tukasnya.
Jika tidak ada, lanjutnya, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas muatan tersebut, para supir truk akan sangat dirugikan.
“Kami harus membayar ganti rugi atas kerusakan barang yang disimpan di gudang-gudang jembatan timbang itu. Ini kan ujung-ujungnya akan memberatkan pengemudi. Jadi, pemerintah harus memikirkan nasib pengemudi juga sebelum menerapkan kebijakan Zero ODOL ini,” ucapnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Hamka Baco Kady, Bakri, Eddy Santana Putra, dan Muhammad Aras, juga menyoroti ketidaksiapan sarana dan prasarana pendukung di jembatan timbang ini. Kady mengatakan jembatan-jembatan timbang di Indonesia itu penuh dengan masalah.
“Saya tidak bayangkan kalau truk-truk itu distop karena melebihi timbangannya dan dibongkar, bisa dibayangkan akan terjadi kemacetan yang sangat panjang di sana,” ucapnya.
Sementara, Edi Santana menyoroti ketersediaan gudang penyimpanan di jembatan timbang. “Kalau lebih muatan, itu kan perlu gudang untuk penyimpanannya. Dan gudang-gudang itu saya lihat belum tersedia di jembatan-jembatan timbang kita,” ujarnya.
Baca Juga: Bertingkah Arogan, Ternyata Toyota Fortuner yang Dikendarai GR Bukan Milik Pribadi
Sedangkan Aras menyoroti banyaknya jembatan-jembatan timbang yang tidak berfungsi. Tidak hanya itu, dia juga melihat kurangnya petugas yang bekerja di jembatan timbang itu.