Dr HM Amir Uskara: The Bright Spot in The Dark World Economy
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 12 Februari 2023 07:02 WIB
Dan keempat, konsumsi rumah tangga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. BPS menyebutkan, lebih dari separuh (51,87%) pertumbuhan ekonomi disumbang konsumsi rumah tangga yang naik 4,93%. Itu artinya, konsumsi masyarakat pulih seperti sebelum pandemi.
Betul, sebagian besar pertumbuhan konsumsi itu dinikmati kalangan menengah atas. Dalam perjalanannya, kalangan menengah bawah pun akan terdampak positif.
Konsumsinya naik. Di samping empat hal tersebut di atas, pertumbuhan ekonomi juga terkerek naiknya investasi (29,08%) dan ekspor (24,49%).
Dari gambaran di atas, bangsa Indonesia tidak perlu khawatir menjadi pasien IMF kembali seperti akhir era Orde Baru. Pembangunan infrastruktur yang masif di seluruh Indonesia oleh Pemerintah Jokowi sudah menunjukkan keberhasilannya.
Baca Juga: West Ham Nyaris Bungkam Chelsea, VAR Selamatkan The Blues Dari Kekalahan
Dengan masifnya pembangunan jalan tol di hampir semua pulau besar, ternyata berhasil menumbuhkan ekonomi lokal, baik yang berasal dari pertanian, indusri kecil di pedesaan, UMKM, maupun pariwisata bebasis keunikan alam.
Lebih jauh lagi, tekad pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan tambang penting seperti nikel, bauksit, dan tembaga niscaya akan meningkatkan pertambahan nilai uang yang masuk ke kantong negara.
Pelarangan ekspor nikel, misalnya, sudah terbukti menaikkan pendapatan pemerintah dari sektor tambang nikel tersebut. Dari sebelumnya 15 milyar USD menjadi 300 milyar USD. Kenaikannya mencapai 200 persen.
Baca Juga: Sederet Fakta Unik tentang Franchise Fast and Furious Capai Film Terakhirnya Fast X
Terbayang, jika bahan tambang lain seperti bauksit (aluminium), timah, tembaga, diolah dulu (dengan smelter) di Indonesia, niscaya pendapatan negara akan naik tinggi.