Bedah Buku Satupena Sumbar: Tragedi Kanso, Trauma Etnisitas Cina di Pariaman 1945
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 20 Agustus 2023 21:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Bedah buku Tragedi Kanso merupakan kegiatan yang mampu menambah pengetahuan kita semua tentang sejarah China di Pariaman.
Pemko Pariaman hingga saat ini tidak menolak siapa pun yang datang dan berinvestasi di Kota Pariaman. Karena sejak zaman dahulu, sudah ada beberapa etnis di Kota Pariaman dan hal ini telah dibuktikan dengan adanya beberapa tempat seperti Kampung Cina, Kampung Jawa bahkan kuburan Cina pun ada di Kota Pariaman.
Demikian diungkapkan Wali Kota Pariaman Genius Umar pada saat menjadi Keynote Speaker bedah Buku “Tragedi Kanso Trauma Etnisitas Cina di Pariaman 1945" karya Armaidi Tanjung di aula Balaikota Pariaman, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Baca Juga: Kronologi Tim SAR Gabungan Berhasil Selamatkan Pendaki yang Cedera di Gunung Kerinci
Genius mengapresiasi kegiatan dan mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini.
“Semoga saja dengan adanya kegiatan bedah buku ini, pengetahuan kita bertambah tentang bagaimana China dulu di Pariaman dan yang penting apabila kita ingin terus maju, jangan pernah bosan dalam membaca."
"Buku adalah pembawa peradaban. Tanpa buku, sejarah itu sunyi, pemikiran dan spekulasi terhenti. Buku adalah mesin perubahan, jendela di dunia, mercusuar yang didirikan di lautan waktu,“ kata Genius menambahkan.
Pembedah buku Free Hearty mengungkapkan, setelah membaca buku Tragedi Kanso ini, seperti menemukan sesuatu yang hilang. “Saya umur 7 dan 10 tahun di Kuraitaji Pariaman ada perasaan kebencian pada orang Cina yang luar biasa.
Dengan perasaan tersebut, dari lima benua yang saya kunjungi selalu belajar dan ingin tahu tentang Cina di negara tersebut. Di Australia datang Cina selalu diusir penduduk setempat.
Tetapi dengan gigih mereka masuk berdagang, menanam sayur, bahkan di tanah gersang berpasir, bisa tumbuh subur dengan tanaman. Akhirnya Cina tersebut diterima juga karena memberi manfaat,” kata Free Hearty, mantan dosen Universitas Al-Azhar yang sudah banyak menulis buku ini.