Kena Denda 50 Juta, PSS Sleman Ajak Fans Stop Merugikan Klub Lewat Aksi-aksi Anarkis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 01 Agustus 2022 14:11 WIB
ORBITINDONESIA – PSS Sleman secara tegas mengajak para fans untuk menghentikan segala tindakan dan aksi-aksi yang merugikan klub.
Ajakan tersebut disampaikan pihak klub melalui akun Instagram resmi milik klub @psssleman, Senin, 1 Agustus 2022 dengan menyertakan hastag #UnityForOurGlory.
Pernyataan tegas klub tersebut menyusul adanya aksi pelemparan benda-benda seperti botol air mineral hingga tongkat kayu ke arah lapangan dan bench tim PSM Makassar.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Tahan Imbang 1-1, Persik Kediri: Matur Suwun
Adapun insiden dalam pertandingan antara PSS Sleman dan PSM Makassar tersebut sejatinya terjadi kala kedua tim bertanding di Stadion Maguwoharjo, 23 Juli 2022 yang lalu.
"PSS Fans, mari stop tindakan merugikan ini. Selain adanya kerugian materi, tindakan serupa yang berulang akan berpotensi membuat hukuman kepada PSS menjadi lebih berat lagi," tulis akun @psssleman.
Menurut pihak klub, Komdis (Komisi Disiplin) PSSI telah memberikan denda kepada PSS atas adanya tindakan dan aksi anarkis yang dilakukan para suporter PSS Sleman tersebut.
Dalam surat resmi yang dilayangkan kepada klub PSS Sleman, tercantum PSSI memberikan sanksi berupa denda sebesar Rp50 juta, sebagai bentuk pelanggaran kode disiplin.
Baca Juga: Usai Juarai Community Shield 2022, Liverpool Terpeleset di Anfield Saat Menjamu Starsbourg
Baca Juga: Liga 1: Persita Tangerang Ingin Menang di Surabaya, Pendukung: Pendekar Siap Menikam Buaya
Bahkan dalam surat yang sama, PSSI mengancam akan memberikan sanksi hukuman yang lebih berat lagi jika tindakan tersebut terulang kembali di masa yang akan datang.
"Selain adanya kerugian materi, tindakan serupa yang berulang akan berpotensi membuat hukuman kepada PSS menjadi lebih berat lagi," demikian keterangan pihak klub.
Selain itu, pihak klub juga mengajak agar para suporter setia dapat bersama-sama menjaga rumah (stadion), menjaga kondusivitas tribun, dan tentu saja menjaga nama baik PSS Sleman.***