DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Saiful Huda Ems: Rocky Gerung yang Tak Bijaksana

image
Saiful Huda Ems tentang Rocky Gerung dan filsuf yang benar.

ORBITINDONESIA.COM - Rocky Gerung itu nampaknya lupa, bahwa filsafat itu ilmu kebijaksanaan, maka seorang filsuf harusnya bisa berpikir dan bersikap lebih arif dan bijaksana.

Seorang filsuf bisa pula dikatakan sebagai seorang ilmuwan, seorang ilmuwan harusnya netral, bertumpu pada rasionalitas, tidak memihak dan tidak terjebak dalam politicking. Inilah pembeda utama antara politisi dan filsuf atau ilmuwan.

Lawan sejati dari kaum filsuf itu harusnya pemikiran yang menyimpang, irasional dan bukan mengarah pada kebencian personal. Siapapun dia, dari partai atau kelompok manapun dia, jika pemikiran atau tindakannya menyimpang atau irasional, maka dia layak untuk dikritisi atau diluruskan.

Baca Juga: Ini Link Nonton Streaming Pertandingan Burnley vs Manchester City di Pekan Pembuka Liga Inggris 2023-2024

Jika bukan demikian, maka dia bukanlah filsuf melainkan politisi, yang bersikap berdasarkan kepentingan partai atau organisasi. Kalau filsuf kepentingannya hanya menjaga rasionalitas, kebenaran dan keadilan saja, selain itu tidak.

Nah kalau saya amati Rocky Gerung ini cenderung menyerang personal melulu, dan bukan pemikiran yang menyimpang atau irasional itu, hingga yang terjadi adalah letupan-letupan amarah dan kebencian saja.

Celakanya orang yang terus dilabrak oleh Rocky Gerung itu Presiden Jokowi, hingga yang terasa adalah serangan personal. Terus menerus memberikan kritik namun tak disertakan solusinya, ini bagi saya merupakan bentuk dari sikap seorang intelektual yang tak bertanggung jawab.

Lempar batu sembunyi tangan, terus menerus memberikan tuduhan namun tak pernah sanggup membuktikan, ini bisa masuk dalam kategori fitnah dan ujaran kebencian, sama halnya dengan agitator dan provokator.

Baca Juga: Inilah Tips Jika Mengalami Pelecehan Seksual Seperti Finalis Miss Universe Indonesia Pastikan Keselamatan Diri

Kalau hanya bisa berbuat seperti itu, siapapun bisa melakukannya, bahkan orang awam sekalipun. Terlebih lagi jika disertai dengan bahasa-bahasa yang kasar (bedakan dengan bahasa yang keras, tentu ini sudah bukan lagi melanggar hukum melainkan pula melanggar adat ketimuran kita.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait