Iyyas Subiakto: Langkah Jokowi Memang Sulit Ditebak
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 07:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Langkah Jokowi memang selalu sulit di tebak. Dia piawai dalam memainkan langkah politiknya, bahkan Megawati tak berkutik dibuatnya.
Jokowi boleh disebut petugas partai, tapi petugas yang menentukan arah. Dia santun, tapi bukan kerbau dicucuk hidung. Dia penurut tapi bukan gampang diatur.
Minggu ini kita melihat langkah kuda Jokowi. Setelah Budi Arie merasa di atas angin membelot ke kubu PS, kemudian diberi jabatan menteri, Arie balik lagi. Karena sejak awal Jokowi tahu yang diincar dengan pamrih tinggi adalah jabatan menteri.
Baca Juga: Rekap Hasil Pertandingan BRI Liga 1 di Pekan ke 4, Lengkap Dengan Daftar Klasemen Sementara
Di sana juga ada muatan moral, bahwa keutuhan sikap dan integritas seseorang diukur saat nafsunya dihadapkan oleh kedudukan, kekuasaan dan duit. Di situ Budi Arie diukur Jokowi. Sekaligus meredam kegaduhan.
Jokowi adalah pemimpin sejati. Dia memilih resiko terkecil dalam tindakannya. Dia tidak mau ambil risiko menang-menangan dalam hal yang dianggap bisa menimbulkan kegaduhan.
Tapi kalau menyangkut harga diri bangsa dia akan pasang badan. Dan dia jalan dengan segala risiko yang telah dihitungnya.
Lihat dia lakukan hilirisasi sumber daya alam, perang dengan WTO, sekarang dia tantang IMF. Berisiko, pasti. Tapi dia punya dan membuat kalkulasi.
Baca Juga: Hasil Pekan ke 4 BRI Liga 1, Brace Junior Brandao Bawa Madura United Menang Besar Atas Persis Solo
Politik dalam negeri dia tangani secara piawai. Ingat bagaimana dia menekuk Prabowo sang rival bisa dijadikan menteri walau hasilnya tidak ada gunanya. Posisi menteri yang tanpa prestasi ini membuat Prabowo di mata rakyat jadi kelas lalat.
Prabowo disuruh berenang pada ombak ganas musim panas. Dikasih proyek test case food estate dan membangun kapal, serta mengelola anggaran di Kemenhan saja sudah nol prestasi, dan mau main tipu-tipu menempatkan kolega partai sebagai pemain di dalam.
Kasar, kampungan, kemaruk dan koruptif. Sekarang kita tahu Prabowo itu cuma suara dan gayanya saja yang besar, tapi otaknya kecil. Mengurus menanam singkong saja gagal, bagaimana mau mengurus negara.
Pertahanan negara rapuh, tapi dia mau beli barang lusuh, bekas pula. Jelas ya kelasnya.
Kini kita lihat kuda sedang dimainkan, Surya Paloh dipelintir pelan, yang lain-lain dibiarkan, kemarin dia undang Surya Paloh ke istana.
Permusuhan yang mulai di-framing lawan, dia redakan. Malah dia tanya siapa wapres untuk Anies. He..he.. Surya Paloh menjawab diplomatis, hanya Anies yang tahu siapa wakilnya. Anda percaya?
Apa artinya, apakah gestur Surya Paloh sudah setengah hati, karena apel perubahan pun tidak memaksa di JIS melainkan di GBK. Walau pembualan akan kehadiran kader masih digelembung kan, tapi itulah politik picisan.
Kita tunggu apa benteng digeser ke tengah, atau kuncung dibuka jalannya, semua untuk langkah kuda, dan beberapa langkah lagi akan diskak mat. Atau pion sudah sampai ke atas untuk jadi menteri. Saat itulah Ganjar jadi presiden.
Sang pion lulus sekolah, dia telah melalui learning by doing. Garis hitam putih itu ketegasan, bukan abu-abu. Ini keberlanjutan dari corak kotak dan warna merah yang melambangkan keberanian dan ketegasan.
Ini penyatuan lambang Keberanian dan Ketegasan untuk Keseimbangan! NKRI Harga Mati!
(Oleh: Iyyas Subiakto)