DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Saiful Huda Ems: Ganjar Melesat, Anies dan Prabowo Tersendat

image
Elektabilitas Ganjar Pranowo melesat, tetapi Anies Baswedan makin anjlok.

ORBITINDONESIA.COM - Anies Baswedan di berbagai release lembaga survei elektabilitasnya terus anjlok. Lingkaran elite kader partai pengusungnya (Nasdem) terlibat korupsi Rp. 8,5 Triliun.

Surya Paloh semakin ketakutan, dugaan tali temali skandal korupsinya bakal dibuka. Partai Demokrat dan PKS sama-sama memaksa kadernya (AHY dan AHER) ingin dijadikan Cawapresnya Anies, jika saja Nasdem tetap ingin berkoalisi dengan mereka (Partai Demokrat dan PKS). Padahal bagi Surya Paloh, AHY dan AHER "tidak layak jual".

Kegalauan AHY yang tak kunjung dideklarasikan oleh Nasdem sebagai Cawapresnya Anies ini ditangkap oleh elite-elite politisi PDIP. maka AHY dikasih iming-iming jadi Cawapresnya Mas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Tak Diperkuat Lionel Messi, Inilah Prediksi Skuad Argentina lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday

Melalui Puan Maharani, nama AHY diumumkan masuk daftar yang kesekian sebagai nominasi Cawapresnya Mas Ganjar Pranowo. SBY dan AHY gembira mendengarnya, seperti anak SD yang baru lulus dan diterima di sekolah SMP Negeri.

Hatinya berbunga-bunga sampai mengubur suara Denny Indrayana, yang terus berkoar-koar menyerang Pemerintahan Jokowi dari Australia.

Padahal jika saja SBY dan AHY jeli, AHY sebenarnya sedang dipermalukan oleh PDIP. Masak iya sekelas Ketua Umum Partai Demokrat (AHY) kok hanya disambut oleh Wakil Ketua Umum PDIP (Puan Maharani)? Mestinya kan Ketum ditemui oleh Ketum juga?

Inilah strategi hebatnya PDIP, di mana pada akhirnya Partai Demokratnya AHY memutus hubungannya dengan Nasdem. Lalu merapat ke PDIP atau nantinya ke Gerindra setelah AHY berkhayal dijadikan Cawapresnya Mas Ganjar atau Pak Prabowo, yang ternyata AHY hanya di PHP in mereka semua saja.

Baca Juga: Soal Rukun Iman: Betulkah Akidah Syiah Itu Sesat

Bagaimana dengan Anies Baswedan? Anies Baswedan selain akan kekurangan dukungan dari partai-partai pengusungnya, juga akan kehilangan bohir-bohirnya kecuali Jusuf Kalla.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait