DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Detak Jantung dan Peran Kalium Sebagai Salah Satu Elektrolit Utama

image
Ilustrasi - Kalium sebagai elektrolit utama dapat mempengaruhi detak jantung.

ORBITINDONESIA.COM - Kalium berperan dalam setiap detak jantung, lebih dari seratus ribu kali sehari. Agar jantung dapat berfungsi secara efisien, diperlukan pasokan elektrolit yang normal.

Kalium, salah satu elektrolit utama, membantu memicu jantung memeras darah ke seluruh tubuh. Kalium memungkinkan jantung Anda berdetak dalam pola yang teratur dan sehat.

Oleh karena itu, kadar kalium yang tidak teratur dapat menyebabkan melemahnya otot jantung dan pola detak jantung yang tidak teratur.

Baca Juga: Baru Setahun Menikah, Anggota DPRD Sidrap, Idham Masse Gugat Cerai Catherine Wilson Tanpa Kuasa Hukum

Saat kadar potasium dalam tubuh Anda turun di bawah tingkat optimal, detak jantung Anda akan meningkat dan menyebabkan jantung berdebar-debar.

Detak jantung tidak teratur adalah salah satu gejala mengerikan akibat kekurangan kalium. Palpitasi dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk namun lebih sering dikaitkan dengan perasaan melewatkan detak jantung.

Detak jantung juga bisa terjadi dengan detak jantung yang sangat kuat atau berdebar kencang. Palpitasi sering terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain, selain kekurangan kalium.

Karena berbagai penyebab ini, kadar kalium yang tidak mencukupi sering kali diabaikan sebagai penyebabnya.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Syahrul Yasin Limpo Dijemput Paksa KPK, Partai NasDem Protes, Begini Pembelaannya

Dengan segera mengesampingkan kekurangan kalium sebagai penyebabnya, Anda menyisakan ruang untuk konsekuensi yang serius.

Misalnya, beberapa jenis pola detak jantung tidak teratur dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Oleh karena itu, disarankan agar jika jantung berdebar terus menerus dilaporkan ke dokter.

Dokter kemungkinan besar akan mengumpulkan lebih banyak informasi dengan EKG. Setelah elektroda dipasang di dada, Anda perlu membawa alat perekam selama kurang lebih satu hingga tiga hari.

Dokter akan menggunakan rekaman tersebut untuk menganalisis detak jantung Anda dan menentukan apakah ada potensi bahaya bagi kesehatan Anda.***

Berita Terkait