Kisah tentang Stalin yang Mencabuti Bulu Ayam Dalam Keadaan Hidup
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 04 Mei 2023 20:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sebuah cerita tentang diktator Uni Soviet, Stalin, mencabuti bulu ayam dalam keadaan hidup, muncul dalam artikel Kirghiz Chinghiz Aitmatov di surat kabar Izvestia, 4 Mei 1988, sebagai anekdot yang diceritakan seorang lelaki tua pada pemakaman bibi Aitmatov, di desa Kirghiz yang jauh letaknya.
Anekdot tentang Stalin dan ayam itu, tanpa niat untuk membuktikan kebenarannya, hanyalah ilustrasi tentang bagaimana rezim Stalinis berfungsi. Itu mungkin hanya salah satu dari sekian banyak cerita yang beredar di kalangan masyarakat Uni Soviet.
Pada salah satu pertemuan bersama seluruh anggota Politbiro, Stalin (pemimpin Uni Soviet 1878-1953) minta asistennya untuk membawakan seekor ayam.
Baca Juga: Harta Kekayaan Tak Wajar Kadinkes Lampung Reihana di LHKPN, Netizen: Kabarnya Tak Takut dengan KPK!
Dia memegang erat ayam hidup itu dengan satu tangan dan mulai mencabuti bulunya satu persatu dengan tangan lainnya. Ayam tak berdaya itu kesakitan dan mencoba meronta, tapi gagal.
Ayam malang yang sudah kehabisan semua bulunya itu lalu dilepas oleh Stalin. Stalin berkata kepada para anggota Politbiro: "Sekarang, perhatikan apa yang akan terjadi!"
Ayam itu diletakkan di lantai dan menjauh dari Stalin. Stalin lalu mengambil segenggam gandum di tangannya dan menawarkan pada si ayam.
Semua anggota Politbiro takjub, saat ayam yang tadinya ketakutan dan kesakitan itu justru mendekati Stalin dan makan gandum yang diberikan oleh Stalin. Bahkan ketika Stalin berjalan, ayam itu mengejar dan mengikuti Stalin.
Baca Juga: Hukum Roux tentang Karate, Kenapa Karateka Kuat Fisik dan Mental
Stalin lalu menatap ke para anggota Politbiro, dan berkata: “Ayam ini mewakili rakyat. Begitulah harusnya cara kita memperlakukan rakyat.”
“Lakukan kebrutalan pada mereka, pukul mereka, buat mereka tidak berdaya, menderita dan kesakitan. Tetapi lalu dengan memberikan sedikit gandum, dia mau mendekat, patuh dan secara membuta akan selalu mengikuti aku selamanya.” ***