DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

China Mendesak Israel dan Hamas Untuk Gencatan Senjata akan Melakukan Apapun Untuk Menghentikan Perang

image
Perwakilan China, Zhai Jun, mendesak Israel dan Hamas untuk gencatan senjata dan segera mengakhiri perang

ORBITINDONESIA.COM - Perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut di Jalur Gaza, Palestina, dengan Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa yang ikut terlibat di dalamnya.

China kemudian menyatakan diri untuk ikut terlibat dalam penyelesaian masalah antara Otoritas Israel, Militan Bersenjata Hamas, dan Otoritas Palestina agar cepat selesai sepenuhnya.

Otoritas China bahkan bersedia melakukan apapun untuk mendorong dialog, menjamin gencatan senjata, dan memulihkan perdamaian di tengah konflik antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Perang Israel Hamas Meluas, Amerika akan Serang Timur Tengah Jika Tentara Mereka Diserang

Diplomat veteran China, Zhai Jun, saat ini sedang melakukan serangkaian perjalanan ke wilayah Timur Tengah dan melaporkan kondisi terkini di Gaza sebagai "sangat memprihatinkan."

Kepada media yang dikelola Pemerintah China, China Central Television, Zhai Jun mengungkapkan beberapa hal yang mungkin akan terjadi pada periode perang berikutnya.

Jun mengatakan ada potensi konflik darat berskala besar dan konflik bersenjata yang menyebar ke negara-negara sekitar Israel dan Palestina, dan itu sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Israel Bersumpah akan Menyerang Iran dan Memenggal Head of Snake jika Hizbullah Bergabung Hamas

Zhai Jun juga mengatakan bahwa saat ini China akan melanjutkan komunikasi yang sangat erat dengan seluruh pihak di kancah internasional yang ikut serta dalam Pertemuan Puncak Perdamaian di Kairo pada hari Minggu.

Setelah perang selama dua minggu ini, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan semua pihak untuk bertindak cepat agar mimpi buruk ini segera berakhir.

Konflik baru ini bermula pada tanggal 7 Oktober 2023 ketika militan bersenjata Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel Selatan.

Baca Juga: Update Konflik Israel Palestina: Rishi Sunak Lakukan Pembicaraan dengan Arab Saudi Setelah Kunjungi Yerusalem

Serangan mendadak tersebut menyebabkan 1.400 orang warga negara Israel meninggal dunia dan sebanyak 200 orang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Israel menanggapi insiden ini dengan melakukan serangkaian kekerasan tanpa henti ke wilayah Gaza, menyatakan perang, dan melakukan pengeboman di wilayah Gaza yang saat ini terkepung.

Serangan balasan ini menyebabkan sebanyak 4.651 orang warga negara Palestina meninggal dunia, termasuk diantaranya adalah wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Joe Biden Mengatakan Bukan Israel yang Bertanggung Jawab Atas Ledakan Rumah Sakit di Gaza

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa dalam pertemuan di Kairo, Jun menyerukan kedua belah pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri perang ini secepatnya.

"China percaya bahwa kekerasan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah dan menanggapi kekerasan dengan kekerasan hanya akan mengarah pada lingkaran setan balas dendam," kata Jun dikutip Orbitindonesia.com dari Aljazeera 23 Oktober 2023.

Diketahui bahwa Beijing sudah memelihara hubungan baik dengan Israel, akan tetapi mereka juga mendukung perjuangan Palestina selama beberapa dekade.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan Batas Maksimal Usia Capres dan Cawapres 70 Tahun, Ini Alasannya

Dengan begitu, sangat tidak mungkin Beijing dan China untuk memihak salah satu pihak dalam perang ini, dan satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendamaikan mereka.

Beberapa orang utusan China diketahui sedang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang dikirim dapat masuk ke wilayah Gaza.

Para utusan dari China itu masih terus mencoba untuk melakukan mediasi dan komunikasi kepada kedua belah pihak yang sedang terlibat untuk segera mengakhiri perang secepatnya.

Baca Juga: Tidak Hanya Luffy, Kini Kurohige Buggy Jadi Yonkou Bersanding dengan Shanks di Anime One Piece

Zhai Jun dilaporkan telah melakukan panggilan telepon dengan menteri luar negeri dari beberapa negara termasuk Israel dan Palestina serta dengan perwakilan dari PBB dan Uni Eropa.

China mengatakan bahwa pihaknya sudah dan akan terus memberikan bantuan kemanusiaan darurat kepada seluruh warga Palestina melalui PBB.

Bantuan kemanusiaan darurat tersebut juga dikirim melalui saluran bilateral untuk membantu meringankan krisis kemanusiaan, kata Jun kepada media pemerintah China.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Wisata Pengunungan dan Kopi Robusta Sanggabuana, Wujud Pemberdayaan Desa BRILiaN

Penyebrangan Rafah yang berada di perbatasan antara Mesir dan Palestina sudah dibuka pada akhir pekan lalu untuk menjadi jalur distribusi bantuan internasional.

Konvoi 17 truk yang membawa bantuan medis, makanan, dan air dikabarkan sudah berhasil masuk ke wilayah Gaza pada hari Minggu.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat ini jumlah penduduk Gaza yang masih bertahan ditengah perang berjumlah 2,3 juta orang, dan masih terus membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: David Beckham Dituduh Sering Berselingkuh dan Playing Victim oleh Rebecca Loos

Cara dari Otoritas China dalam menanggapi perang antara Israel dan Hamas perlu dicontoh karena berfokus pada perdamaian kedua belah pihak dan tidak semakin meperkeruh suasana di Gaza, Palestina.***

 

Berita Terkait