Hari Santri Nasional, Ini Makna Tema Berdaya Menjaga Martabat Manusia di Tahun 2022
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 15 Oktober 2022 20:25 WIB
ORBITINDONESIA - Hari Santri Nasional akan dirayakan pada 22 Oktober 2022 mendatang oleh masyarakat Indonesia.
Hari Santri di tahun 2022 bertema Berdaya Menjaga Martabat Manusia menjadi momen yang ditunggu oleh muslim di seluruh Indonesia.
Makna tema Hari Santri di 2022 tersebut mengandung pesan santri merupakan pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Baca Juga: Kenali Penyebab Dark Spot, Bukan hanya di Wajah Melainkan bisa Muncul di Bagian Tubuh Lainnya
Pada momen Hari Santri, Menteri Agama, Yaqut mengingatkan para santri tentang adanya pihak yang tidak suka dan benci dengan kemajuan para santri.
Mereka melakukan generalisasi secara berlebihan atas peristiwa yang terjadi di pesantren.
“Hal itu dilakukan karena ketidaksukaan. Ini harus dijawab oleh para santri,” kata Menteri Agama, Yaqut dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Baca Juga: Simple dan Mudah Update Telegram versi terbaru di Android
“Kebencian dan ketidaksukaan terhadap para santri harus dilawan. Kebencian itu harus dilawan dengan prestasi, belajar yang benar dan sungguh-sungguh," kata Menteri Agama, Yaqut.
"Sehingga apa yang dituduhkan oleh orang yang tidak suka dengan gemilangnya para santri itu terjawab karena para santri benar-benar bisa diandalkan,” sambung Menteri Agama Yaqut.
Dipesankan Menteri Agama, kebencian orang lain jangan dilawan dengan kebencian yang sama. Jika ada orang tidak suka dengan para santri, hal itu harus dijawab dengan prestasi.
Baca Juga: Netflix Mulai Bulan Depan hadir dengan Layanan Iklan di 12 negara, Apakah Indonesia Termasuk?
“Bukan kita melawannya dengan kebencian, tapi prestasi. Saya yakin para santri mampu menunjukkan prestasinya,” kata Menteri Agama, Yaqut.
“Hari Santri adalah pemberian, anugerah, penghargaan dari Pemerintah, Presiden Joko Widodo kepada para santri yang diakui telah memperjuangkan kemerdekaan negeri ini,” kata Menteri Agama, Yaqut.
“Hari Santri itu pengakuan atas jasa masa lalu. Itu bukan pengakuan atas apa yang kalian lakukan sekarang,” katanya. ***