Riset Ilmiah: Orang Ternyata Memilih Teman yang Baunya Sama Seperti Mereka
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 11 Agustus 2022 01:33 WIB
ORBITINDONESIA - Anda bertemu seseorang dan langsung merasa telah menemukan teman baru. Seperti halnya banyak mamalia, tampaknya ikatan instan Anda dengan orang itu mungkin telah berkembang setelah mengendus bau pertama.
Penelitian menunjukkan, bukan senyum, tawa, atau lelucon cerdas, yang bikin Anda langsung akrab. Tetapi sebenarnya, penentunya adalah bau, yang mungkin kurang dihargai di daftar periksa bawah sadar Anda.
Disadari atau tidak, manusia terus-menerus menyelidiki bau sekelilingnya dengan radar penciuman, seperti halnya hewan pengerat dan primata bukan manusia. Demikian laporan Scientific American, yang dikutip Orbitindonesia, 11 Agustus 2022.
Baca Juga: Robert B Reich: Beyond Outrage, Apa yang Salah dengan Ekonomi dan Demokrasi Kita
Tikus dan simpanse tampaknya memiliki kecerdasan aroma, untuk segera mengetahui siapa yang harus berteman dan siapa yang harus ditolak.
Dan meskipun kita mungkin menganggap diri kita terpisah jauh dari gorilla atau orangutan, penelitian baru menunjukkan, kita --hominin yang tidak berbulu-- mungkin tidak begitu jauh berbeda soal kedekatan karena faktor bau tersebut.
Ya, kita tertarik pada senyuman atau orang yang memiliki kesamaan dengan kita, seperti usia, kepribadian, dan bahkan penampilan fisik. Tetapi tampaknya kita mungkin juga secara diam-diam mencari orang yang berbau seperti kita.
Inbal Ravreby, ahli saraf di Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel, mendapat inspirasi untuk menguji ide ini, setelah dia mulai merenungkan ungkapan "Ada chemistry di antara kita."
Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Karsa Bung Hatta untuk Bangsa, Dalam Hal Demokrasi dan Intelektualisme
Tentu, Ravreby beralasan, itu bisa saja kiasan lain. “Beberapa frasa hanyalah frasa,” katanya, “tetapi terkadang kami memiliki frasa karena orang melihat sebuah fenomena. Ini layak untuk diperiksa.”