Aktivis dan Penyair Rayakan 60 Tahun Wiji Thukul, Koalisi Melawan Lupa: Orang Baik Tidak Pilih Penculik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 27 Agustus 2023 14:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ratusan aktivis dan penyair yang tergabung dalam Koalisi Melawan Lupa, mengadakan syukuran 60 tahun Wiji Thukul, penyair dan aktivis hak asasi manusia yang hilang misterius pada masa Indonesia dikuasai oleh rezim Orde Baru.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 27 Agustus 2023, mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) Wilson mengatakan, syukuran bertujuan memberi pesan kepada penguasa, bahwa penculikan Wiji Thukul dan kawan-kawan belum selesai.
“Sebetulnya itikad dari penguasa saja, karena sudah ada rekomendasi dari DPR tahun 2009, ada dua yang penting, salah satunya membentuk tim pencarian untuk aktivis yang hilang," kata anggota Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (Ikohi) tersebut.
Baca Juga: Tiga Puisi Wiji Thukul Tentang Hari Kemerdekaan
Kegiatan bertajuk "Selamat Ulangtahun Wiji Thukul, Kau Dimana?, dilaksanakan di Galeri Nasional Gambir, Jakarta, Sabtu 26 Agustus 2023 malam.
Peserta kompak mengenakan kaos hitam bergambar Wiji Thukul bertulis Koalisi Melawan Lupa: Orang Baik Tidak Pilih Penculik.
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan dalam acara ini. Mulai dari puisi hingga musik dibawakan oleh teman-teman penyair dan musisi yang pernah berjuang bersama Wiji Thukul.
Salah satunya Usman Hamid, mantan aktivis yang sekarang ini menjabat Direktur Eksekutif Amnesty Internasional.
Baca Juga: 8 Fakta Terbaru Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang Kini Dukung Prabowo Subianto
Usman mengatakan, perjuangan untuk mencari kebenaran dari kawan-kawan yang hilang harus terus digelorakan. Dalang dibalik operasi penghilangan para aktivis juga harus diusut tuntas.
“Saya kira banyak yang punya pertanyaan yang sama. Bagi saya mereka (aktivis korban penculikan) seperti bunga-bunga yang terpaksa layu. Tapi perjuangan untuk mencari mereka jangan berhenti,” katanya menegaskan.
Nama Wiji Thukul dikenal publik berkat puisi-puisinya yang lantang mengkritik otoriterianisme Orde Baru dan tekadnya memperjuangkan hak kelompok marjinal.
Perjuangan Wiji Thukul membuatnya dihilangkan paksa yang keberadaanya tidak diketahui sampai sekarang ini.
Sebelum menghilang, Wiji Thukul juga menjadi buronan yang membuatnya harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat agar tidak ditangkap aparat. ***