DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

RENUNGAN: Kemarin Aku Menjadi Pintar, Hari Ini Aku Menjadi Bijak

image
Jalaluddin Rumi tentang bedanya pintar dan bijak dalam mengubah dunia.

ORBITINDONESIA.COM - Kemarin aku menjadi pintar, aku ingin mengubah dunia. Hari ini, aku menjadi bijak. Aku ingin mengubah diriku sendiri.

Teryata tidaklah sesederhana itu, untuk mengubah dunia ternyata tidak hanya menjadi pintar tetapi harus menjadi bijak. Untuk mengubah dunia, aku harus mengubah diri aku sendiri dulu.

Semuanya berawal dari diri sendiri, dengan mengubah diri sendiri, lebih fokus untuk memperbaiki diri. Bagaimana aku bisa mengubah dunia jika tidak bisa menjadi pribadi yang bijak. Teryata pintar itu belum tentu bijak.

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Kemarin aku menjadi pintar, aku merasa benar dan sulit menerima perbedaan dan pendapat akulah yang harus diterima.

Hari ini aku menjadi bijak, aku bisa menerima perbedaan, aku bisa berlapang dada untuk menerima pendapat dan perbedaan yang ada, memiliki pikiran yang terbuka dan tidak membesar-besarkan masalah.

Kemarin aku menjadi pintar, aku merespon informasi dengan cepat. Hari ini aku menjadi bijak, aku hati-hati saat merespon informasi.

Kemarin aku menjadi pintar, aku hanya mengandalkan logika. Hari ini aku menjadi bijak, aku bukan hanya mengandalkan logika tetapi berdasarkan perasaan dan intuisi.

Kemarin aku menjadi pintar, aku banyak bicara dan hanya mau sedikit mendengar. Hari ini aku menjadi bijak, aku lebih banyak mendengar dan bicara seperlunya.

Baca Juga: Danone Indonesia Raih 4 Penghargaan Dalam Simposium Pangan dan Gizi Internasional ISFANEA 2023

Halaman:
1
2

Berita Terkait