Sejarah Hari Tiara Internasional, Ternyata Jadi Perhiasan Pertama untuk Perempuan dari Zaman Persia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 23 Mei 2023 20:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tidak banyak yang tahu jika pada 24 Mei 2023 ditetapkan sebagai Hari Tiara Internasional.
Hari Tiara Internasional sendiri dirayakan sebagai perhiasan tiara yang selalu menyertai kecantikan perempuan dari masa ke masa.
Hari Tiara Internasional mempunyai perjalanannya sendiri hingga bisa dikaui sebagai perhiasan penting yang selalu menambah kecantikan perempuan.
Baca Juga: PROFIL LENGKAP Eeng Saptahadi, Aktor Senior yang Meninggal Dunia karena Covid 19
Pada zaman dahulu tiara digunakan oleh kaum perempuan di kepalanya untuk melambangkan kecerdasan dan kekuatan.
Namun di zaman sekarang perhiasan tiara bisa digunakan lebih fleksibel dan di berbagai aksesoris baik oleh perempuan dan laki-laki.
Meskipun zaman berubah dan perhiasan tiara saat ini bisa digunakan oleh perempuan dan laki-laki, namun Hari Tiara Internasional memang ditetapkan sebagai penghargaan untuk wanita.
Baca Juga: Seberapa Besar Pengaruh Demonstrasi Tiananmen di China Pada Gerakan Mahasiswa 1998 di Jakarta
Hari Tiara Internasional ditetapkan sebagai perayaan di beberapa negara dengan tujuan untuk memberikan penghargaan untuk perempuan agar derajatnya lebih tinggi.
Jika melihat National Today, Hari Tiara Internasional ditetapkan pada tahun 2005 dalam sebuah acara bernama “Seasons of Success.”
Tanggal 24 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran Ratu Victoria yang melambangkan kemewahan seperti halnya perhiasan tiara.
Pada zaman dahulu perhiasan tiara digunakan oleh pria dan perempuan untuk menunjukan status dan derajat mereka di masyarakat.
Perhiasan tiara juga digunakan oleh penguasa kerajaan pada zaman dahulu untuk menunjukan kekuasaan mereka di atas rakyat.
Para raja Persia sering kali memakai penghias kepala ini dengan dihiasi banyak permata dengan kerucut kecil di puncaknya, sebab itulah akhirnya disebut sebagai tiara.
Baca Juga: Sering Minta Uang di Jalanan, Manusia Silver di Jember Kepergok Naik Moge! Begini Penjelasan Polisi
Kemudian orang Romawi dan Yunani Kuno juga mengenakan hiasan kepala namun berbentuk karangan bunga yang menghiasi kepala.
Pada akhir kekuasan Romawi menurun Tiara menjadi kurang populer, penghias kepala ini kembali populer pada abad ke-18 namun sebagian besar dikenakan oleh wanita.
Tiara semakin populer pada saat Napoleon menghadiahi istrinya Josephine de Beauharnais beberapa tiara.
Memasuk zaman modern, tiara masih digunakan oleh para penguasa negara untuk menunjukan status kekuasaan mereka.
Ratu Elizabeth II memiliki koleksi tiara terbesar dan termahal di dunia dan masih belum ada yang bisa melampauinya.
Selain itu tiara populer di kalangan keluarga kerajaan Belanda, Swedia, Denmark serta Spanyol.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi alasan tiara dianggap sebagai penghargaan tertinggi seorang wanita.
Pada zaman modern sendiri tiara tidak hanya sebuah hiasan kepala namun juga sebuah simbol perilaku untuk menghargai wanita atas segala kontribusinya.
Hari Tiara Internasional dijadikan sebagai hari libur di beberapa negara barat, salah satunya adalah Amerika Serikat.
Baca Juga: Imbas Kericuhan Final SEA Games 2023, Ofisial dan Pemain Thailand Kena Sanksi
Di Negeri Paman Sam, Hari Tiara Internasional dimanfaatkan oleh para perempuan untuk mempercantik diri dengan pergi ke salon atau membeli perhiasan baru.***
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.