Mason Lee, Putra Sutradara Terkenal Ang Lee, Akan Berperan Sebagai Bruce Lee
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 20 September 2023 08:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mason Lee, putra sutradara terkenal Ang Lee, akan memainkan peran Bruce Lee dalam film biografi yang sangat dinantikan. Dia adalah aktor berbakat dengan riwayat hidup yang solid, dikenal oleh penonton AS karena perannya dalam The Hangover Part II.
Proses casting untuk film biografi Bruce Lee sangat menantang, karena menemukan orang yang tepat untuk memerankan master seni bela diri sangatlah penting. Meski mempertimbangkan berbagai opsi, Mason Lee muncul sebagai pilihan paling meyakinkan.
Mason Lee menjalani pelatihan ekstensif selama lima tahun untuk mengubah dirinya menjadi "pembunuh dingin" seperti Bruce Lee. Dia menguasai gaya bertarung khas Lee dan mempelajari materinya, yang pada akhirnya mengasah keterampilannya untuk meniru kehadiran kuat Bruce Lee di layar.
Baca Juga: Sering Kunjungi Kampus, Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Ganjar Bisa Raup Banyak Suara Gen Z
Mason Lee akan berperan sebagai Bruce Lee, seniman bela diri legendaris yang membantu menjembatani kesenjangan budaya antara Timur dan Barat dan masih dikenal luas dalam budaya pop hingga hari ini karena perannya dalam film klasik seperti Fist of Fury dan Enter the Dragon.
Menurut produser film Lawrence Grey, perjalanan Mason Lee untuk menjadi ikon Tionghoa-Amerika adalah perjalanan yang panjang selama bertahun-tahun seiring ayahnya mengembangkan proyek yang penuh gairah.
Saat berada di Festival Film Internasional Toronto untuk Pain Hustlers, Gray merinci kepada Steve Weintraub dari Collider dalam sebuah wawancara di TIFF bagaimana Mason Lee tumbuh dalam peran tersebut.
Menemukan orang yang tepat untuk memerankan Bruce Lee tidak mudah. Inti dari film biografi ini adalah agar pemirsa dapat melihat ahli seni bela diri dalam diri siapa pun yang memerankannya.
Baca Juga: Karen Agustiawan Mantan Direktur Utama Pertamina, Resmi Ditahan oleh KPK dalam Kasus Korupsi LNG
Pemeran biopik yang bagus dapat menghidupkan kembali subjeknya, sementara pemeran biopik yang buruk dapat menonjol seperti jempol yang sakit. Ketika ditanya tentang keseimbangan antara menemukan aktor yang baik dan aktor yang tidak dikenal, Gray berkata, "Itu pertanyaan yang sangat bagus."