Singgung Kekalahan di PD II, Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Minta PM Jepang untuk Harakiri
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 14 Januari 2023 21:55 WIB
ORBITINDONESIA - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev meminta Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida melakukan ritual bunuh diri yang disebut harakiri atau seppuku.
Pernyataan tersebut dilontarkan Dmitry Medvedev karena menganggap Jepang telah tunduk secara memalukan kepada Amerika Serikat (AS).
Pernyataan itu menjadi pernyataan terbaru dari Dmitry Medvedev, yang pernah dianggap berhaluan Barat tetapi kemudian berbalik menyerang dengan pernyataan-pernyataan mengejutkan dan provokatif sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.
Baca Juga: Waduh, Lamborghini Avendator Mogok Kepanasan di Jaluar Busway, Tuai Hujatan Netizen
Pemerintah Jepang belum membalas pernyataan satir tersebut karena Sabtu, 14 Januari 2023 adalah hari libur.
Medvedev merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan wakil ketua badan yang mengawasi industri pertahanan.
Dia menanggapi pertemuan pada Jumat antara Kishida dan Presiden AS Joe Biden, yang kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan bersama.
Pernyataan itu mengatakan: "Kami menyatakan secara tegas bahwa penggunaan senjata nuklir apa pun oleh Rusia di Ukraina akan menjadi permusuhan terhadap kemanusiaan dan sama sekali tak bisa dibenarkan."
Medvedev mengatakan pernyataan itu menunjukkan "ketakutan" terhadap Rusia dan "mengkhianati kenangan pada ratusan ribu warga Jepang yang terbakar oleh ledakan nuklir di Hiroshima and Nagasaki".
Dia merujuk pada peristiwa pada akhir Perang Dunia Kedua ketika AS menjatuhkan bom atom untuk memaksa Jepang menyerah kalah.
Alih-alih menuntut pertanggungjawaban AS atas peristiwa itu, menurut Medvedev, Kishida telah menunjukkan bahwa dia "hanyalah pelayan orang Amerika".
Dia mengatakan sikap yang memalukan itu hanya dapat dibersihkan dengan melakukan seppuku–tradisi bunuh diri dengan merobek perut sendiri–dalam pertemuan kabinet Jepang setelah Kishida pulang.
Sejak invasi Rusia di Ukraina, Medvedev telah mengingatkan berkali-kali bahwa campur tangan Barat dalam krisis itu akan berujung pada perang nuklir.
Baca Juga: Link Streaming Nonton Pertandingan Brighton vs Liverpool di Liga Primer Inggris, Sabtu Malam Ini
Dia juga pernah menyebut orang-orang Ukraina sebagai "kecoak", yang dianggap oleh Kiev sebagai genosida terang-terangan.
Putin pernah mengatakan bahwa ancaman perang nuklir meningkat, tetapi bersikeras bahwa Rusia tidak akan "menjadi gila".
Dia juga mengatakan bahwa persenjataan nuklir Rusia hanya untuk membela diri.***