DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Arin Gholami, Pecatur Remaja Iran yang Menolak Bertanding Dengan Tim Israel

image
Arin Gholami - pecatur remaja Iran

 

ORBITINDONESIA - Arin Gholami (waktu itu 18 tahun) adalah pecatur remaja Iran di liga internasional di Swedia pada 2019. Arin bikin heboh karena menolak bertanding dengan tim Israel.

"Saya menolak kompetisi ini untuk membela rakyat Palestina. Saya tidak mengakui tempat bernama Israel," kata Arin Gholami.

Karena tindakannya itu, Arin Gholami dianggap sebagai pahlawan oleh pihak Palestina, yang saat ini wilayahnya masih diduduki Israel.

Baca Juga: Waduh ! Wali Kota Tegal Tuai Kritikan Usai Asyik Joget Bareng Uci Sucita di Konser Malam Tahun Baru

Atas tindakannya itu, Arin diberi penghargaan cincin “Haj Qasim” dari Jenderal Qassem Soleimani.

Arin menyatakan, cincin "Haj Qasim" adalah medali terbesar dalam hidupnya.

Bagian dari kisah Arin Gholami tentang pertemuan dengan Jenderal Qassem Soleimani:

“Pada musim dingin tahun 2019, saya menolak bermain dengan perwakilan dari rezim Zionis dalam kompetisi internasional Railton di Swedia, sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina yang tertindas.

Baca Juga: KABAR TERBARU, Pemerintah Buka Tes Penerimaan CPNS 2023 dan Rekrutmen ASN, Ini Informasi Lengkapnya

Setelah kembali ke Iran, saya bertemu dengan Haji Qassem Soleimani. Dia sangat rendah hati dan baik.

Syuhada Soleimani memelukku dan memberi saya sebuah cincin, yang sebenarnya adalah medali terindah dalam hidup saya."

Ternyata tradisi menolak bertanding dengan Israel adalah warisan Presiden Pertama Indonesia, Ir. Sukarno, idola Pemimpin Tertinggi Spiritual Republik Islam Iran Ayatulloh Ali Khamanei.

Tim Nasional (Timnas) Indonesia pernah melepas peluang tampil di Piala Dunia 1958, karena menolak menghadapi Israel.

Baca Juga: Rozy Zay Hakiki Bantah Telah Berhubungan Badan dengan Mertuanya, Kini Giliran Norma Risma Dapat Serangan

Padahal, saat itu skuad Garuda yang diperkuat Rusli Ramang dan kawan-kawan mempunyai peluang yang sangat besar untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 1958 yang digelar di Swedia.

Indonesia menolak menghadapi Israel demi membela Palestina. Hal ini juga sebagai penanda bahwa Indonesia tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.***

 

 

Halaman:

Berita Terkait