Heboh, Ibu di Jember Tak Sadar Dirinya Hamil, Tiba Tiba Melahirkan, Sempat Dikira Kena Tumor
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 04 Januari 2023 21:17 WIB
ORBITINDONESIA- Kabar mengejutkan datang dari Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.
Seorang Ibu tidak sadar bahwa dirinya selama ini sudah hamil 9 bulan hingga akhirnya melahirkan pada November 2022.
Mulanya Ibu ini dan sejumlah warga mengira bahwa dirinya terkena tumor di bagian perut.
Baca Juga: Pemerkosa 13 Santri Divonis Hukuman Mati, Kuasa Hukum Herry Wirawan Masih Siapkan Langkah Baru
Sang suami, Sukra, menyebut istrinya masih rutin menstruasi dengan lancar.
Bahkan, kader kesehatan setempat menduga perutnya yang membesar karena tumor kandungan.
Akibatnya, warga Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe mengeluhkan tidak bisa mengklaim biaya persalinan istrinya, Maimunah, meski memiliki kartu BPJS aktif.
Baca Juga: Bocoran Film Avatar 3, Saat Klan Ketiga Pandora Pamerkan Sisi Gelap Suku Navi
Penolakan klaim lantaran tidak memiliki buku kesehatan atau pemeriksaan ibu dan bayi.
Kasus ini selanjutnya diadukan ke Komisi D DPRD Jember, Rabu pagi, 4 Januari 2023. Dia diterima anggota Komisi D, Achmad Dhafir Syah dan Gembong Konsul Alam.
Menurut Sukra, selama ini istrinya tidak pernah merasa dan mengetahui jika dirinya hamil.
Baca Juga: MIRIS, Tiko Ungkap Depresi Ibunya Tidak Bisa Sembuh Meski Ditangani Dokter, Ini Alasannya
"Saat bulan November 2022 lalu, 5 hari sebelum melahirkan, ada gerakan di rahimnya. Tapi kami belum curiga istri saya hamil," kata Sukra di hearing di DPRD Jember.
Dia beranggapan mungkin karena pengaruh atau sakit kelelahan usai bekerja keras.
Sehari sebelum melahirkan, anaknya menelepon Sukra saat berada di Bali, memberitahukan ibunya akan melahirkan.
Karena itu, pihaknya segera menghubungi ambulans dan dibawa ke Puskesmas Cempedak Sumberjambe.
Sebelum dibawa ke Puskesmas Sumberjambe, dirinya masih meminta bantuan kader terdekat, serta bidan wilayah.
Namun bidan wilayah tidak mau menanggapi karena istrinya tidak pernah datang ke posyandu.
Sukra mengaku sudah menjelaskan bahwa istrinya tidak datang posyandu karena tidak mengetahui atau merasa hamil.
Istrinya masih menstruasi tiap bulan. Bahkan, juga tidak pernah datang ke dukun bayi.
Setelah bayinya lahir, barulah dirinya mengurusi administrasi melalui program BPJS karena memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang masih aktif.
Namun menurut petugas administrasi puskesmas setempat, BPJS itu tidak bisa digunakan karena tidak mempunyai buku kesehatan atau pemeriksaan ibu dan bayi.
Karena itu, dia terpaksa bayar uang bersalin melalui pasien umum sebesar 1 juta 140 ribu rupiah.***