Emji Alif tentang Pecinta Alam, KAPA FTUI dan Pengembaraan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 03 Desember 2022 05:06 WIB
ORBITINDONESIA – Emji Alif tampaknya memang tak bisa dipisahkan dari pecinta alam, perjalanan, dan pengembaraan. Bukunya yang terbaru menunjukkan hal itu.
Buku Emji Alif kali ini sangat erat terkait dengan kelompok mahasiswa pecinta alam KAPA FTUI, yang didirikan di Kampus FTUI Salemba, 18 Oktober 1972. Usia KAPA FTUI saat ini sudah 50 tahun.
Emji Alif adalah anggota senior KAPA FTUI. Karena aktivitasnya yang meluas di luar ruang kuliah, Emji Alif menghabiskan waktu satu dekade sebelum lulus menjadi insinyur dari FTUI.
Baca Juga: Sukses Singkirkan Serbia, Swiss Melenggang ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar
Buku ini berisi kumpulan kisah 50 alumni KAPA FTUI, serta pengalaman dan aktivitas mereka selama di organisasi pecinta alam itu.
Juga, renungan dan penghayatan mereka tentang KAPA dan kecintaalaman. Emji menuliskan kembali narasi mereka.
Dari berbagai kepingan cerita ini, bisa jadi contoh bagaimana kegiatan mendaki gunung dan kecintaalaman selama mahasiswa bisa terus mengilhami kehidupan seseorang.
Bagaimana kehidupan seseorang di satu masa bisa terus mengilhami kegiatan organisasinya.
Baca Juga: Menang 2 Gol Atas Ghana, Uruguay Tetap Gugur di Penyisihan Grup H Piala Dunia 2022 Qatar
Di buku ini juga ada kata pengantar dari Iwan Bungsu (Iwan Hignasto), tokoh senior dari Wanadri.
Ini sangat relevan karena Ketua KAPA FTUI pertama, Widianto H. Wiriatmadja (almarhum), adalah lulusan terbaik dari Sekolah Pendaki Gunung Wanadri.
Widianto kemudian mengolah kembali program diklat Wanadri itu dan disesuaikan dengan kondisi di FTUI. Program penerimaan anggota di KAPA sangat terbuka.
Setiap mahasiswa FTUI adalah calon anggota KAPA yang belum dilantik. Untuk bisa dilantik, mereka ikut dalam kegiatan dan ikut pendidikan dasarnya.
Baca Juga: Portugal Kena Comeback Korea Selatan, Taeguk Warriors Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar
Peran KAPA FTUI cukup besar. Dalam gerakan mahasiswa 1978, menurut catatan Ketua KAPA Edi Barnas, anggota KAPA menduduki nyaris semua lembaga kemahasiswaan di FTUI.
Di tahun 1978 itu juga, menurut catatan Emji, kegiatan di bidang lingkungan hidup dan teknologi lingkungan didiskusikan secara terbuka. Sampai akhirnya menjadi suatu bidang tersendiri di KAPA FTUI.
Selanjutnya KAPA mulai bergerak di bidang lingkungan hidup. Di dekade 1980-an, anggota KAPA aktif di Kelompok-10 dan ikut mendirikan WALHI.
Selain petualangan dan penjelajahan di alam bebas yang terbukti sebagai daya tarik, ada pilihan untuk bergerak di bidang lingkungan hidup, yang menjadi pilihan strategis.
Baca Juga: Satlantas Polres Lumajang Imbau Bengkel Motor Tidak Menjual Knalpot Brong
Saat ini, tidak terlalu sulit untuk menemukan anak muda yang suka naik gunung atau bertualang di alam bebas.
Tetapi, pendaki gunung atau pecinta alam yang secara konsisten menuliskan pengalaman dan kisah perjalanannya tidaklah banyak.
Dan Emji Alif adalah bagian dari yang sedikit tersebut. Oleh karena itu, buku karya Emji Alif ini patut kita apresiasi.
Karena, sebagaimana gunung-gunung yang kukuh dan teguh diterpa hujan dan sinar matahari, Emji Alif menulis untuk keabadian.
Emji Alif. Kisah Pengembaraan Dari Salemba. Penerbit: Madza Media – Alumni KAPA FTUI, Jakarta, 2022. Tebal: xiv + 150 halaman.