Perajin Tahu dan Tempe Diharapakan Tetap Produksi, Meski Harga Kedelai Tinggi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 29 Oktober 2022 07:53 WIB
ORBITINDONESIA- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta perajin tahu dan tempe tetap berproduksi, meski harga kedelai saat ini tengah tinggi di kisaran Rp14.800 per kilogram.
Sudarna selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo, menuturkan berdasarkan hasil pemantauan di enam pasar rakyat, harga kedelai di kisaran Rp14.800 per kilogram, sedangkan harga kedelai lokal berkisar Rp14 ribu per kilogram.
"Tempe dan tahu itu adalah kebutuhan masyarakat. Masyarakat itu tidak mempermasalahkan harga tahu dan tempe, yang menjadi masalah itu ketiga barang tidak ada. Kami minta tetap produksi tahu dan tempe," kata Sudarna .
Baca Juga: Tempe Mendoan Asal Indonesia Hiasi Tema Google Doodle Hari Ini, 29 Oktober 2022
Sudarna juga mengimbau perajin tahu dan tempe harus menyesuaikan harga kedelai saat ini.
Jika terpaksa memperkecil ukuran tahu atau tempe, pihaknya memaklumi hal tersebut.
"Kalau aksi mogok tidak berjualan tahu dan tempe, semua akan dirugikan. Kami menyarankan untuk menaikkan harga atau memperkecil ukuran tahu dan tempe," ujar Sudarna.
Salah satu perajin tahu di Desa Ngentakrejo, Suhadi mengatakan harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp14.100 per kilogram dengan dibayar tunai, sedangkan bila beli dengan cara utang Rp14.500 per kilogram.
Baca Juga: Contoh Teks Pidato Hari Pahlawan 10 November 2022 yang Bisa Dibaca dalam Upacara Pagi Sekolah
Tingginya harga kedelai ini sudah terjadi sejak Senin 24 Oktober 2022.
Satu minggu sebelumnya, harga kedelai masih pada kisaran Rp13.300 per kilogram, naik pada Sabtu 22 Oktober 2022 dengan kisaran Rp13.900 per kilogram.
"Sebenarnya kenaikan kedelai ini disebabkan oleh apa? Kenapa harga kedelai terus meningkat. Kami berharap kami ini diberikan kepastian," katanya.
Suhadi mengatakan dirinya tidak akan menggelar aksi mogok jual tahu dan tempe seperti isu yang berkembang beberapa hari ini, hanya mengurangi ukuran tahu.
Baca Juga: BAKAL RAME! Enzy Storia dan Dion Wiyoko akan Melawan Wulan Guritno Gading Marten di Tiba-Tiba Tennis,
"Pembeli tahu tidak mengetahui harga kedelai sangat mahal, mereka hanya ingin tahu yang murah. Kami tidak berani menaikkan harga tahu, untuk menyiasati, kami terpaksa memperkecil ukuran," punkasnya.
Ia juga mengeluhkan adanya kenaikan harga minyak goreng 16 kilogram dari harga Rp205 ribu naik menjadi Rp230 ribu.
"Kami sampai bingung, kenapa semua naik, sedangkan konsumen menginginkan harga murah," tutupnya.***