Evolusi Ransomware 2025: Ancaman Flu Digital Endemik yang Mengkhawatirkan
ORBITINDONESIA.COM – Ransomware kini telah berevolusi menjadi ancaman siber yang mengkhawatirkan, menyerupai flu digital yang endemik dan mengancam sistem pertahanan global.
Laporan Cyber Threat Landscape 2025 mengungkapkan bahwa ransomware tidak lagi bersifat insidental, melainkan menjadi ancaman kronis dalam ekosistem digital. Para pengembang ransomware telah meningkatkan kemampuan serangan mereka, membuatnya lebih sulit dideteksi dan lebih merusak.
Teknologi ransomware kini semakin canggih dengan kemampuan mematikan sistem pertahanan seperti EDR dan XDR. Taktik BYOVD memungkinkan peretas menggunakan driver sah yang rentan untuk menghindari deteksi. Pergeseran penggunaan bahasa pemrograman ke Rust dan Golang membuat ransomware lebih sulit diidentifikasi dan lebih fleksibel.
Ancaman ini tidak hanya berdampak pada keamanan digital, tetapi juga mengganggu model bisnis di dunia maya. Pendekatan "breach once, sell to many" oleh Initial Access Brokers meningkatkan risiko serangan berulang bagi perusahaan. Singapura menjadi pusat uji coba serangan sebelum menyebar ke wilayah lain, termasuk Indonesia.
Strategi pemulihan data menjadi vital dalam menghadapi ancaman ransomware. Penerapan strategi cadangan 3-2-1-1 dapat memastikan kelangsungan bisnis meskipun terjadi infeksi. Dalam dunia yang semakin terhubung, kesiapan terhadap ancaman siber menjadi tanggung jawab bersama.
(Orbit dari berbagai sumber, 27 Desember 2025)