Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Tanggal 15 Desember 2025

ORBITINDONESIA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) menghimpun laporan kejadian bencana sejak Minggu hingga Senin, 15 Desember 2025, pukul 07.00 WIB.

Laporan bencana pertama yakni angin puting beliung yang melanda Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu, 14 Desember 2025. Peristiwa ini berdampak pada dua desa yakni Desa Padaelo di Kecamatan Mattiro Bulu dan Desa Lanrisang di Kecamatan Lanrisang.

Sebanyak 22 unit rumah rusak ringan, 17 rumah rusak sedang, 17 rumah mengalami rusak berat, dua fasilitas pendidikan dan satu pabrik penggilingan padi terdampak serta lima pembakaran batubara roboh

Pasca kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

Beralih ke Provinsi Sumatra Selatan, banjir melanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan pada Minggu. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Sungai Menang menyebabkan meningkatnya debit air sungai hingga meluap pada pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini merendam tiga desa yaitu Desa Gajah Mukti, Gajah Mulya dan Sidomulyo dengan tinggi muka air 10-30 sentimeter sehingga mengakibatkan kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat setempat terganggu.

Tercatat sebanyak 171 kepala keluarga, 164 unit rumah dan lima fasilitas ibadah terdampak akibat kejadian ini.

BPBD Kabupaten Ogan Komering Ilir melakukan asesmen dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat.

Masih di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, banjir dan tanah bergerak terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Dipicu oleh banjir yang mengakibatkan peningkatan debit air sungai sehingga terjadi erosi dan pengikisan pada bantaran sungai hingga menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan mengalami pergeseran pada Sabtu, 13 Desember 2025 pukul 15.00 WIB

Peristiwa ini terjadi di Desa Tempirai Utara, Tempirai Timur dan Tempirai Induk yang berada di Kecamatan Penukal Utara serta Desa Curup di Kecamatan Tanah Abang. Berdasarkan data sebanyak 375 KK, 510 rumah warga, satu fasilitas ibadah dan empat akses  jalan terdampak akibat kejadian ini.

BPBD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat kepada warga terdampak.

BNPB mengimbau mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan memangkas pohon yang rapuh, memeriksa kekuatan bangunan, menyimpan dokumen berharga dan peralatan elektronik penting di tempat yang aman, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar untuk tiga hari, serta memantau prakiraan cuaca dari sumber yang kredibel.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, masyarakat hendaknya bersiap untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman.***