Presiden Prabowo Percepat Hunian Pascabencana: Pendataan Rampung, Ribuan Rumah Siap Dibangun

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025. Dalam sidang tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan laporan perkembangan penanganan dampak bencana, khususnya terkait pendataan kerusakan rumah dan kesiapan pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak.

Berdasarkan data per Minggu, 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, Menteri PKP menyampaikan bahwa jumlah rumah terdampak bencana di Aceh mencapai 100.569 unit, terdiri atas rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan hanyut. Sementara itu, di Sumatra Utara tercatat 29.766 unit rumah terdampak, dan di Sumatra Barat sebanyak 9.150 unit.

“Jadi total Bapak Presiden yang ringan, sedang, rusak, berat, dan hanyut total 139.485, data per hari Minggu 14 Desember 2025 jam 5 sore,” ungkap Menteri PKP.

Meskipun masih berada pada tahap tanggap darurat, Menteri PKP menyebut bahwa pihaknya telah melakukan survei lokasi sebagai langkah percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai arahan Presiden Prabowo. Survei tersebut dilakukan bersama TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah.

“Sudah ada 30 lokasi yang kami survei Pak, 30 lokasi di Aceh yang kalau boleh segera dalam proses tadi yang Bapak sampaikan, kalau bisa prosesnya bisa cepat sehingga bisa kita pilih mana yang bisa jalan, Pak,” jelas Menteri PKP.

Selain Aceh, survei lokasi juga dilakukan di Sumatera Utara dan Sumatra Barat. Di Sumatra Utara, survei dilakukan di Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Sementara itu, di Sumatra Barat survei dilakukan di Kota Padang, Tanah Datar, Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Pesisir Selatan.

Dalam laporannya, Menteri PKP juga menyampaikan kesiapan pembangunan hunian tetap melalui berbagai skema, termasuk RISHA (rumah instan sederhana sehat) serta dukungan industri nasional. Selain itu, ia juga melaporkan rencana pembangunan hunian tetap yang didanai di luar APBN.

“Saya laporkan sama Bapak, 2.000 yang sudah siap hunian tetap yang dibiayai non-APBN. Mohon maaf Pak, tadi malam ada tambah 500, tadi pagi 100 jadi terkumpul untuk 2.600 Pak. Dan siap untuk mulai bulan ini,” ujar Menteri PKP.

Menutup laporannya, Menteri PKP meminta arahan Presiden Prabowo terkait mekanisme koordinasi lintas kementerian agar pembangunan hunian dapat segera dimulai dengan kepastian status lahan dan dukungan infrastruktur.

“Kalau boleh kami bisa rapat dulu sekali Pak, supaya ada dari hukum, Menteri Hukum bisa status tanahnya, dengan Menteri PU, Perhubungan, BNPB supaya kita bisa jalan minggu ini sudah mulai membangun,” pungkas Menteri PKP. ***