Menguak Indra Penciuman Hewan Purba Melalui Tengkorak
ORBITINDONESIA.COM – Bagaimana menilai ketajaman hidung hewan yang telah punah jutaan tahun lalu? Pertanyaan ini telah lama membingungkan para ilmuwan, hingga studi terbaru menemukan jejak penciuman tersembunyi di dalam tengkorak.
Menilai kemampuan penciuman hewan purba menjadi tantangan karena petunjuk perilaku dan jaringan lunak seperti hidung jarang terawetkan. Penelitian dari State Museum of Natural History Stuttgart menawarkan solusi melalui analisis tengkorak.
Penelitian menunjukkan bahwa volume olfactory bulbs pada tengkorak berkorelasi dengan jumlah gen reseptor bau yang berfungsi. Semakin besar olfactory bulb, semakin tajam penciuman hewan tersebut, memungkinkan rekonstruksi kemampuan penciuman hewan purba.
Pendekatan ini menggabungkan anatomi tengkorak dengan informasi genetik, memberikan wawasan baru tentang evolusi indra penciuman mamalia. Penelitian ini memindai tengkorak dari berbagai ordo mamalia untuk membuktikan korelasi tersebut.
Metode baru ini membuka peluang merekonstruksi sejarah evolusi indra penciuman, bahkan ketika DNA sudah hilang. Ini mengajak kita merenungkan bagaimana adaptasi lingkungan membentuk kemampuan sensorik hewan dari masa ke masa.
(Orbit dari berbagai sumber, 13 Desember 2025)