IHSG Anjlok 1,3%: Dampak Suku Bunga The Fed dan Saham Perbankan
ORBITINDONESIA.COM – Di tengah gejolak pasar, IHSG mendadak ambruk 1,3% ke level 8.587,49, dipicu penurunan saham perbankan dan sentimen global.
Pasar saham Indonesia mengalami tekanan signifikan dengan 547 saham turun. Penurunan tajam ini dipicu merosotnya saham perbankan besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. Sentimen global, terutama keputusan terbaru The Fed, turut memperburuk situasi.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke level 3,50-3,75%, menandai pemangkasan ketiga tahun ini. Harapannya, arus dana asing akan menguatkan rupiah dan IHSG. Namun, dampak langsung di pasar saham Indonesia justru negatif, dengan IHSG turun signifikan.
Keputusan The Fed memicu respons beragam. Meski pemangkasan suku bunga diharapkan memberi angin segar, ketidakpastian global masih menjadi tantangan. Investor tampaknya bersikap waspada, menunggu stabilitas lebih lanjut sebelum kembali berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Ambruknya IHSG menjadi pengingat akan volatilitas pasar yang tinggi. Dalam konteks ini, investor perlu bijak dan memperhatikan dinamika global. Akankah aliran dana asing segera mengalir deras, atau apakah ketidakpastian masih akan membayangi? Pertanyaan ini menuntut refleksi lebih mendalam.
(Orbit dari berbagai sumber, 12 Desember 2025)