AI Inklusif: Jembatan Menuju Kesetaraan Digital bagi Disabilitas
ORBITINDONESIA.COM – Ketika Edi Suwanto kehilangan penglihatannya, teknologi aksesibel menjadi penyelamatnya. Kini, AI membuka pintu kesetaraan bagi jutaan disabilitas.
Penyandang disabilitas sering terpinggirkan dalam era digital. Meski ada 22,97 juta penyandang disabilitas di Indonesia, banyak yang masih kesulitan mengakses teknologi. AI hadir sebagai solusi potensial.
Data UNDP menunjukkan lebih dari 1,5 miliar orang memiliki gangguan pendengaran. Teknologi AI seperti speech-to-text dan pengenalan audio memungkinkan komunikasi lebih inklusif. AI juga membantu penyandang hambatan penglihatan dengan fitur pengenalan objek dan deskripsi lingkungan.
AI bukan hanya alat, tetapi jembatan menuju kesetaraan. Edi Suwanto, melalui platform difabelajar.id, membuktikan bahwa AI dapat mengubah hidup. Dengan AI, disabilitas dapat berpartisipasi aktif di dunia digital.
AI memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap kesetaraan digital. Namun, pertanyaannya tetap: apakah kita siap memanfaatkan teknologi ini secara inklusif? Mari bersama-sama membuka peluang baru bagi semua.
(Orbit dari berbagai sumber, 12 Desember 2025)