Apa Pelajaran Berharga dari Kebakaran Terburuk di Hong Kong dalam 7 Dekade?
ORBITINDONESIA.COM - Kebakaran terburuk di Hong Kong dalam 7 dekade baru-baru ini menyebabkan 146 orang, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran, dipastikan tewas. Ditambah, 79 orang terluka, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran
Selagi pihak berwenang menyelidiki kebakaran Tai Po, para ahli menyerukan hukum dan peraturan yang lebih baik yang mengatur pekerjaan pemeliharaan gedung dan keselamatan kebakaran.
Selagi Hong Kong berduka atas para korban kebakaran mematikan di Tai Po dan munculnya pertanyaan tentang akuntabilitas, para ahli menyerukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pemeliharaan gedung dan keselamatan kebakaran oleh pihak berwenang untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak terkait sehingga tragedi di masa mendatang dapat dihindari.
Mereka memberikan penilaian ini seiring pemerintah membentuk satuan tugas antardepartemen untuk menyelidiki kebakaran hari Rabu, termasuk penyebabnya, alasan penyebarannya yang begitu cepat, dan faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya korban jiwa.
Kebakaran yang menghanguskan tujuh dari delapan blok di Wang Fuk Court, yang sedang direnovasi, merenggut setidaknya 128 nyawa, dan 150 orang masih belum dapat dijangkau. Di antara korban tewas, sejumlah jenazah dianggap "tidak dapat diidentifikasi", menunjukkan bahwa mereka terbakar hingga tak dapat dikenali.
Investigasi awal menemukan bahwa api bermula dari jaring pelindung yang menutupi perancah di Wang Cheong House dan diperparah oleh styrofoam, sehingga alarm kebakaran di kedelapan blok tidak berfungsi.
Tes awal menunjukkan bahwa jaring di Wang Fuk Court memenuhi persyaratan tahan api, tetapi papan styrofoam di Wang Chi House, satu-satunya blok yang tidak terdampak kebakaran, ternyata mudah terbakar.
Pemeriksaan di seluruh kota, yang diperintahkan oleh Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu, terhadap gedung-gedung yang sedang menjalani perawatan fasad dengan jaring pelindung, menemukan dua dari 127 blok berisi styrofoam dan pembongkarannya diperintahkan.
Demikian laporan status inspeksi hingga Jumat, 28 November 2025, pukul 17.00. Pihak berwenang juga mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum atas kedua menara tersebut.***