Menua di Era Milenial Justru Anugerah, Tidak Suram dan Kesepian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 20 Oktober 2022 15:20 WIB
ORBITINDONESIA - Makin bertambah usia atau menua, badan melemah, berbagai penyakit mulai terasa. Diabetes, asam urat, darah tinggi, adalah kosa kata ketuaan.
Menua pun sering digambarkan makin kesepian. Berkumpul dgn anak-anak muda nggak nyambung. Di rumah cuma berdua dengan istri atau suami karena anak-anak sudah punya kehidupan masing-masing.
Hari-hari tua digambarkan dengan penuh kesenduan, muram, suasana memelas. Ini gambaran suram menua.
Baca Juga: Betulkah Diaktifkannya Lagi Posko Pengaduan Warga Berarti Jakarta Mundur ke Zaman Pra Sejarah
Tapi semua gambaran di atas adalah gambaran kuno. Di zaman milenial sekarang ini, menjadi tua adalah anugerah tersendiri.
Orang-orang tua sekarang jauh dari kesepian. Dengan akses komunikasi yang makin luas, para orangtua bisa dengan mudah bersosialisasi, berhimpun, beraktifitas, dengan teman-teman seumur.
Sangat mudah mendapat kawan baru. Dan bila kawan baru itu seminat dan seselera, segeralah menjadi sahabat. Lalu persahabatan dan perkawanan itu makin bertambah anggotannya. Hidup terasa meriah.
Sekarang, para orangtua banyak berhimpun di klub-klub olahraga, turing, musik, tanpa mengurangi kegiatan spiritual dan keagamaan seperti ibadah bersama.
Baca Juga: Tinggalkan Nasdem, Wanda Hamidah Bergabung ke Partai Golkar
Mereka yang terkena diabetes, asamurat, darah tinggi, menjadi lebih kuat dan berdaya tahan tinggi karena bertemu kawan dan sahabat yang mengalami hal yang sama, lalu berbagi informasi, rekomendasi, saling menyemangati dan menghibur.