Kementerian PU Dorong Revitalisasi Danau Siombak sebagai Solusi Banjir Rob Medan

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen menjadikan Danau Siombak di Kota Medan, Sumatera Utara, sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi banjir, rob, sedimentasi, dan penurunan kualitas air di wilayah pesisir Medan–Belawan. Komitmen ini ditandai dengan peninjauan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo pada Sabtu (8/11/2025).

Revitalisasi Danau Siombak, yang diperkirakan menelan total biaya Rp268 miliar selama Tahun Anggaran 2024–2028, tidak hanya berfungsi sebagai tampungan air biasa, tetapi sebagai bagian dari sistem pengendali banjir terintegrasi.

“Sebagian pekerjaan sudah berjalan untuk mengurangi bencana rutin seperti banjir dan rob. Dari total sekitar 3 kilometer tanggul yang dibutuhkan, 1,3 kilometer sudah masuk dalam tahap pelaksanaan,” kata Menteri Dody.

Rencana Bertahap dan Komponen Utama Proyek

Penanganan Danau Siombak dirancang dalam beberapa tahap dengan komponen utama yang kompleks:

  • Pembangunan Tanggul: Total panjang tanggul sekitar 3 kilometer, terdiri dari 1,3 km tanggul tipe Sistem Panel Serbaguna (SPS) yang sudah mulai dikerjakan pada TA 2024, dan 1,7 km tanggul tanah.

  • Kolam Retensi: Pembangunan 3 unit kolam retensi dengan total kapasitas tampung mencapai 278.927 $\text{m}^3$, direncanakan pada TA 2026.

  • Dukungan Lain: Meliputi pekerjaan lansekap (TA 2024, 2027) dan perkuatan drainase Kamila.

Menteri Dody menyoroti bahwa masih ada sisa pembangunan tanggul, khususnya tanggul tanah sepanjang 1,7 km, yang memerlukan kajian lebih lanjut dan penataan lahan oleh pemerintah daerah.

Tantangan Penataan Lahan dan Kebutuhan Sinergi

Meskipun dana pembangunan telah disiapkan, Menteri Dody menekankan bahwa keberhasilan proyek sangat bergantung pada kesiapan lahan dan dukungan masyarakat. Kajian awal menunjukkan bahwa sekitar 1.084 unit bangunan berada di kawasan terdampak, dan lebih dari 5.000 bidang lahan masih memerlukan penataan agar proyek dapat berjalan optimal.

“Dana untuk pembangunan sudah disiapkan. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kesiapan lahan dan dukungan masyarakat. Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh sinergi dari pemerintah kota dan daerah,” tegasnya.

Revitalisasi ini merupakan bagian dari program strategis pengendalian banjir dan pengelolaan kawasan air perkotaan di Medan Utara, dengan harapan dapat mereduksi genangan banjir, meningkatkan kapasitas tampung air, serta mendukung pengembangan perikanan dan pariwisata lokal.