Ketika Patrick Swayze Diberitahu, Ia Hanya Punya Sisa Waktu Beberapa Bulan untuk Hidup.

ORBITINDONESIA.COM - Diagnosisnya brutal — kanker pankreas stadium empat. Dokter memberi tahu Patrick Swayze bahwa ia hanya punya waktu beberapa bulan untuk hidup. Ia hanya mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, sebaiknya saya mulai bekerja."

Alih-alih merencanakan perpisahan, ia justru merencanakan syuting berikutnya. The Beast adalah drama TV yang menuntut — jam kerja yang panjang, aksi-aksi menegangkan, dan tanpa ampun bagi yang lemah. Namun setiap pagi, Patrick muncul lebih dulu daripada yang lain. Kru akan melihatnya bersandar di dinding di sela-sela pengambilan gambar, selang infus tersembunyi di balik jaketnya.

"Dia kesakitan," kenang salah satu dari mereka, "tapi dia tidak pernah mengeluh."

Ketika ditanya bagaimana ia mengatasinya, Swayze tersenyum tipis. "Saya tidak istimewa," katanya. "Saya hanya ingin merasa hidup selagi masih bisa."

Kenyataannya lebih pahit. Perawatannya adalah siksaan. Rasa sakitnya tak pernah hilang. Namun Patrick telah menghabiskan seumur hidupnya untuk melawan batas. Cedera sepak bola pernah menghancurkan impian atletiknya, dan ia mengubah kehilangan itu menjadi gerakan — menari, akting, seni.

"Rasa sakit tidak menghentikanmu," begitulah katanya dulu. "Rasa sakit mengajarkanmu." Di lokasi syuting The Beast, ia melontarkan lelucon, memasak untuk kru, dan bersikeras melakukan adegan berbahayanya sendiri. "Dia tidak akan membiarkan rasa takut masuk ke dalam ruangan," kata seorang lawan main. Bahkan ketika berat badannya turun dan kekuatannya memudar, tekadnya tetap teguh.

"Saya akan terus melakukan apa yang saya sukai sampai mustahil," katanya kepada Lisa, istrinya.

Dalam wawancara terakhirnya, ia menolak rasa kasihan. "Anda tidak bisa mengalahkan kematian," katanya, "tetapi Anda bisa membuatnya tetap hidup."

Ketika ajal menjemputnya di tahun 2009, ia menepati janjinya kepada Lisa: "Saya ingin membuktikan bahwa cinta lebih kuat daripada kematian."

Patrick Swayze tidak hanya melawan kanker — ia juga hidup lebih lama darinya dalam semangat. Setiap adegan, setiap tarian, setiap kata yang ia tinggalkan masih membisikkan kebenaran yang ia jalani:

"Jangan biarkan rasa takut mengendalikan hidupmu. Biarkan cinta yang melakukannya."

(Sumber: Red Carpet)***