Menteri Dody Serukan Aksi Pilah Sampah di Puncak Peringatan Hari Habitat Dunia 2025
ORBITINDONESIA.COM - Peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2025 di SRMA 13 Sentra Pangudi Luhur, Kota Bekasi, menjadi titik tolak penting. Acara yang mengusung tema Aksi Pilah Sampah Menuju Indonesia Bersih Indonesia Sehat: Kota Cerdas yang Manusiawi ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah seruan personal yang mendalam dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo dengan tegas menyatakan bahwa respons terhadap krisis sampah perkotaan harus dimulai dari akar budaya. Meskipun pemerintah gencar mempercepat solusi teknis seperti konversi sampah menjadi energi listrik (waste-to-energy) di Pulau Gembang, Menteri Dody percaya bahwa solusi jangka panjang terletak pada kesadaran kolektif.
Kewajiban, Bukan Pilihan
Pesan inti yang disampaikan Menteri Dody menekankan bahwa kewajiban memilah sampah harus ditanamkan sejak usia dini.
“Kita memulai mengedukasi masyarakat dari anak-anak kita. Harapannya budaya memilah dan memilih sampah menjadi kebiasaan yang melekat sejak dini. Jangan sampai kita yang tua-tua ini justru diingatkan oleh anak-anak kita tentang bagaimana memperlakukan sampah dengan benar,” kata Menteri Dody.
Beliau mengingatkan, dengan timbulan sampah perkotaan yang terus melonjak, memilah sampah telah bergeser dari opsi menjadi kewajiban moral. Pembangunan kota yang manusiawi, menurut beliau, tidak akan tercapai hanya dengan infrastruktur fisik, tetapi harus diimbangi oleh pembangunan kesadaran sosial dan budaya lingkungan.
Dari Sekolah Menuju Perubahan Besar
Kementerian PU melalui Ditjen Cipta Karya menjadikan sekolah, khususnya sekolah rakyat, sebagai laboratorium perilaku lingkungan dan teladan bagi institusi pendidikan lainnya. Ini adalah investasi jangka panjang, di mana perubahan besar dimulai dari langkah kecil di kelas: memilah, mendaur ulang, dan menemukan nilai dari hal yang dianggap tidak bernilai.
Menteri Dody juga menyampaikan peringatan tentang konsekuensi alam atas kelalaian kita: “Hentikan membuang sampah ke sungai dan laut. Karena ketika kita membuang sembarangan, alam akan menghukum kita kembali, misalnya banjir dari sungai, rob dari laut.”
Melalui serangkaian kegiatan edukatif sepanjang Oktober, Kementerian PU bertekad menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab sosial. Harapannya, setiap anak yang kembali dari sekolah membawa bukan hanya pengetahuan, tetapi juga kebiasaan baik yang akan mengubah rumah, lingkungan, dan pada akhirnya, mengubah wajah Indonesia menjadi lebih bersih, sehat, dan manusiawi.