Peter Oborne Kritik Tajam Keterlibatan Inggris dalam Penghancuran Gaza oleh Israel
Peter Oborne. Complicit: Britain’s Role in the Destruction of Gaza. Penerbit: OR Books, 2025. Tebal: 120 hlm.
ORBITINDONESIA.COM - Buku ini merupakan kritikan menyeluruh dan tajam terhadap peran Inggris dalam konflik di Jalur Gaza. Peter Oborne, jurnalis politik asal Inggris dengan rekam jejak panjang, menelusuri bagaimana pemerintah Britania — baik partai Konservatif maupun Partai Buruh — secara bersama-menguatkan dukungan terhadap tindakan militer Israel di Gaza. Ini sebuah dukungan yang menurut Oborne telah memasuki wilayah kegagalan moral dan pelanggaran hukum internasional.
Dalam narasi yang mencekam berdasarkan laporan asli, Peter Oborne menceritakan bagaimana Partai Konservatif dan Buruh Inggris bersatu untuk mendukung serangan kriminal Israel – dan dalam prosesnya, mencapai titik temu yang meresahkan dengan kelompok sayap kanan ekstrem.
Alih-alih menantang kartel politik ini, media Inggris justru berkolusi dalam misrepresentasinya. Oborne mengungkap bagaimana media Inggris — bersama arus institusi politik dan diplomasi — gagal mengawal atau mempertanyakan kebijakan tersebut, bahkan dalam banyak kasus ikut memperkuat narasi yang tampak mendukung operasi militer Israel.
Dalam narasi yang dilengkapi riset original, wawancara, dan data yang ia klaim sebagai “receipt” (bukti), Oborne menamai tokoh-tokoh, institusi, dan keputusan yang menurutnya membuat Inggris bukan hanya “penonton”, tetapi menjadi bagian aktif dari struktur yang menurut penulis memfasilitasi kehancuran Gaza.
Buku ini juga membahas bagaimana protes rakyat Inggris yang besar-besaran untuk gencatan senjata justru dikonstruksi ulang di media — misalnya protes itu digambarkan sebagai “marches of hate” — sebagai salah satu cara sistem media dan politik meredam tekanan publik terhadap kebijakan pemerintah.
Oborne menegaskan tuntutan akuntabilitas bagi pemerintah Inggris, media, dan pihak lain yang menurutnya turut bertanggung jawab atas apa yang ia deskripsikan sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan” yang terjadi di Gaza — dan bahwa kebijakan Inggris telah membantu menciptakan kondisi di mana hukum internasional seperti Konvensi Jenewa tampak dilanggar dengan impunitas.
“Buku yang sangat dibutuhkan ini mendokumentasikan kebohongan, kelalaian, distorsi, dan bias yang mewarnai liputan media Barat tentang genosida di Gaza. Dengan detail forensik, buku ini menunjukkan bagaimana penghancuran rumah sakit, pembunuhan jurnalis Palestina, dan penciptaan kelaparan yang disengaja berulang kali ditutup-tutupi oleh jurnalis yang patuh yang bekerja sesuai arahan editorial dan budaya ruang redaksi yang mempromosikan narasi Israel tentang perang tersebut. Buku ini wajib dibaca bagi siapa pun yang ingin memahami keterlibatan media lama dalam genosida dan menjadi pengingat kuat mengapa perubahan sudah lama tertunda,” kata Des Freedman, Profesor Media dan Komunikasi, Wakil Direktur, Goldsmiths Leverhulme Media Research Centre, Universitas London. ***