Meredupkan Matahari: Antara Harapan dan Bencana Iklim

ORBITINDONESIA.COM – Konsep 'meredupkan' matahari kini tengah diuji, menghadirkan harapan sekaligus kekhawatiran akan bencana iklim yang lebih besar.

Upaya manusia untuk melawan perubahan iklim memasuki babak baru melalui geoengineering. Ide ini terinspirasi dari letusan Gunung Pinatubo yang menurunkan suhu global. Namun, potensi bencana global dan kerusakan sistem iklim turut membayangi.

Letusan Pinatubo menyebarkan 20 juta ton sulfur, menurunkan suhu global 0,5°C. Namun, efek sampingnya mengguncang sistem monsun India dan mempercepat kerusakan ozon. McNeill dari Columbia menegaskan simulasi komputer tidak bisa mencerminkan dunia nyata yang kompleks.

Risiko besar datang jika partikel sulfur menumpuk di khatulistiwa, mengganggu sirkulasi atmosfer. Alternatif bahan selain sulfur belum menjanjikan. Miranda Hack dari Columbia menyatakan banyak kandidat aerosol sulit disebarkan merata. Kalsium karbonat dan aluminium mudah menggumpal di udara.

Geoengineering bukanlah solusi instan. Risiko dan ketidakpastian menuntut kehati-hatian dan penelitian lebih lanjut. Mungkin solusi terbaik adalah berfokus pada pengurangan emisi dan adaptasi lingkungan. Apakah kita siap menghadapi konsekuensi jika eksperimen ini gagal?

(Orbit dari berbagai sumber, 26 Oktober 2025)