Operasi AS di Karibia: Misi Melawan Narkoba atau Agenda Tersembunyi?

ORBITINDONESIA.COM – Serangan militer AS terhadap kapal di Karibia menewaskan 6 orang, mengundang pertanyaan tentang motif sebenarnya di balik operasi ini.

Sejak September 2025, AS meningkatkan operasi militer di Karibia. Targetnya adalah kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba. Operasi ini menimbulkan kontroversi dan pertanyaan. Apakah ini bagian dari perang melawan narkoba atau ada agenda lain?

Pemerintahan Trump mengerahkan kekuatan militernya di Karibia. Termasuk kapal perusak, jet tempur, dan kapal selam nuklir. Jumlah korban tewas meningkat, dengan hampir 40 orang dalam beberapa bulan terakhir. Namun, bukti keterlibatan kapal-kapal ini dalam perdagangan narkoba tidak selalu jelas. Kritik datang dari pakar hukum dan anggota parlemen Demokrat. Mereka mempertanyakan legalitas operasi ini dan dampaknya pada hukum internasional.

Beberapa pihak curiga tindakan AS ini lebih dari sekadar perang melawan narkoba. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh AS ingin menggulingkannya. Tuduhan ini didukung oleh peningkatan hadiah untuk penangkapan Maduro. Apakah operasi militer ini alat politik untuk menekan Venezuela? Atau sekadar bagian dari strategi keamanan regional?

Operasi militer AS di Karibia menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah tindakan ini sah dan efektif dalam memerangi perdagangan narkoba? Atau apakah ini langkah geopolitik dengan tujuan yang lebih luas? Pertanyaan-pertanyaan ini mengundang refleksi lebih dalam tentang peran kekuatan militer dalam diplomasi modern.

(Orbit dari berbagai sumber, 26 Oktober 2025)