Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Antara Manfaat Ekonomi dan Beban Utang

ORBITINDONESIA.COM – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB kembali menjadi sorotan, dengan China menegaskan manfaat ekonominya meski beban utang menjadi isu sentral di Indonesia.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disorot karena beban utangnya yang mencapai US$ 7,26 miliar. Pemerintah Indonesia tengah menegosiasikan restrukturisasi utang dengan China. Menteri Keuangan menolak penggunaan APBN untuk menalangi utang ini, menekankan tanggung jawab ada pada BUMN.

China menegaskan bahwa KCJB telah melayani 11,71 juta penumpang dan menciptakan lapangan kerja. Namun, restrukturisasi utang menunjukkan tantangan finansial yang dihadapi. Ketua Dewan Ekonomi Nasional menyebut perpanjangan jangka waktu pembayaran hingga 60 tahun sebagai solusi.

Guo Jiakun dari China menyoroti manfaat sosial dan ekonomi KCJB, mengabaikan fokus pada angka keuangan. Sementara, Pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari restrukturisasi utang, khususnya terhadap stabilitas ekonomi domestik.

Proyek KCJB menyoroti dilema antara manfaat infrastruktur dan beban finansial. Apakah manfaat ekonomi jangka panjang dapat mengimbangi beban utang yang terus meningkat? Refleksi ini penting bagi kebijakan infrastruktur masa depan Indonesia.

(Orbit dari berbagai sumber, 24 Oktober 2025)