Klarinet dan Bedah Otak: Harapan Baru Pasien Parkinson
ORBITINDONESIA.COM – Seorang pasien Parkinson memainkan klarinet saat operasi otak, menandai terobosan medis yang menginspirasi.
Denise Bacon, 65 tahun, telah berjuang melawan Parkinson sejak 2014, menghambat aktivitas sehari-hari dan hobi kesayangannya. Penyakit ini membuatnya kehilangan kemampuan bergerak bebas dan menikmati hidup. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kebebasannya, dia menjalani operasi Deep Brain Stimulation (DBS) di King's College Hospital, membawa secercah harapan bagi pasien lainnya.
Operasi DBS dilakukan oleh Professor Keyoumars Ashkan, memasang elektroda di otak untuk menstimulasi daerah yang terdampak. Metode ini menjadi solusi bagi pasien yang tidak merespon pengobatan konvensional. Dengan elektroda terhubung ke generator pulsa di dadanya, Denise merasakan dampak signifikan pada gerakannya, terutama saat bermain klarinet. Penelitian menunjukkan, DBS efektif dalam mengurangi gejala Parkinson, memberikan kualitas hidup lebih baik.
Melihat Denise bermain klarinet di ruang operasi menggambarkan kekuatan tekad manusia. Ini bukan hanya soal teknologi canggih, tetapi juga harapan dan kekuatan pribadi. Di tengah pembatasan fisik, keinginan Denise untuk kembali bermain musik menciptakan momen emosional, menyoroti potensi besar DBS dalam transformasi hidup pasien Parkinson.
Pengalaman Denise adalah pengingat akan kemajuan medis dan semangat manusia. Dengan lebih banyak penelitian dan penerapan teknologi, harapan bagi pasien dengan gangguan gerak semakin nyata. Akankah ini menjadi standar baru dalam perawatan Parkinson? Kita hanya bisa berharap dan terus mendukung inovasi medis yang memajukan kualitas hidup.
(Orbit dari berbagai sumber, 23 Oktober 2025)