15 Bendungan Baru untuk Negeri: Strategi Kementerian PU Perkuat Ketahanan Air dan Pangan Nasional
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah terus menancapkan komitmennya untuk memperkuat ketahanan air dan pangan nasional. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pembangunan 15 bendungan besar kini tengah dipercepat di berbagai daerah di Indonesia. Proyek-proyek strategis ini diharapkan menjadi lumbung air baru yang menopang ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di masa depan. Langkah ini sejalan dengan Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada pilar Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional. Tujuannya sederhana tapi fundamental: memastikan setiap tetes air memberi kehidupan bagi pertanian, energi, dan rakyat Indonesia.
Air untuk Kedaulatan: Bendungan dan Irigasi Harus Sejalan
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan bendungan bukan hanya urusan beton dan embung, tetapi tentang memastikan air benar-benar sampai ke sawah rakyat.
“Pembangunan bendungan harus dibarengi dengan pembangunan saluran konektivitas dan jaringan irigasi. Dengan suplai air yang berkelanjutan, produktivitas pertanian dapat meningkat dan kesejahteraan petani ikut terdongkrak,” ujar Menteri Dody.
Kementerian PU menargetkan seluruh 15 bendungan tersebut rampung sebelum tahun 2029 dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp47,84 triliun. Dampaknya diproyeksikan signifikan: layanan irigasi akan melonjak dari 184.515 ha menjadi 263.055 ha, sementara luas tanam meningkat dari 277.775 ha menjadi 483.163 ha.
Dampak Langsung: Dari Air ke Panen
Dengan pasokan air yang lebih stabil, produktivitas hasil panen nasional juga diperkirakan naik tajam — dari 1,4 juta ton menjadi 2,34 juta ton per tahun. Tak hanya itu, indeks pertanaman (IP) akan melonjak dari 150% menjadi 262%, artinya para petani yang sebelumnya hanya bisa menanam sekali dalam setahun kini bisa dua hingga tiga kali panen. Inilah wujud nyata dari ekonomi air yang disebut Menteri Dody sebagai ekonomi kepercayaan—air bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi tentang martabat dan ketahanan hidup bangsa.
15 Bendungan Strategis yang Tengah Dikebut
Proyek pembangunan bendungan yang kini berjalan meliputi berbagai provinsi dari barat hingga timur Indonesia:
-
Sumatera: Tiga Dihaji (Sumsel), Komering (Sumsel)
-
Jawa: Cibeet, Cijurey (Jabar), Bener, Karangnongko, Jragung, Cabean (Jateng), Bagong (Jatim)
-
Nusa Tenggara: Manikin, Mbay (NTT)
-
Sulawesi: Jenelata (Sulsel), Budong-Budong (Sulbar), Riam Kiwa (Kalsel), Bulango Ulu (Gorontalo)
-
Maluku: Way Apu
Hingga 7 Oktober 2025, sepuluh bendungan telah mencatat progres konstruksi di atas 60%, dengan capaian tertinggi di Bendungan Way Apu (Maluku) yang telah mencapai 94,59%. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan 50,05 juta m³ dan luas genangan 273,79 ha, dengan potensi layanan irigasi seluas 10.562 ha.
“Way Apu menjadi contoh nyata bagaimana air bisa menjadi penggerak ekonomi lokal dan ketahanan pangan regional,” ungkap Menteri Dody.
Menghubungkan Bendungan dan Sawah
Kementerian PU juga memastikan bahwa setiap bendungan terkoneksi dengan jaringan irigasi yang efektif — mulai dari saluran primer, sekunder, hingga tersier. Ada 2 Daerah Irigasi (DI) yang masih membutuhkan pembangunan saluran konektivitas dari outlet bendungan, yakni DI Budong-Budong (Sulbar) dan DI Way Apu (Maluku) dengan total panjang jaringan 12,64 km untuk mengairi 400 ha lahan. Selain itu, 3 daerah irigasi—DI Bulango Ulu (Gorontalo), DI Jragung Kompleks (Jateng), dan DI Komering (Sumsel)—memerlukan pembangunan lanjutan sepanjang 90,67 km untuk melayani 35.339 hektare lahan pertanian. Sedangkan 15 daerah irigasi lainnya tengah disiapkan untuk direhabilitasi dan ditingkatkan dengan total panjang jaringan 210,32 km, melayani 15.292 hektare.
Bendungan, Petani, dan Masa Depan Indonesia
Lebih dari sekadar infrastruktur, pembangunan bendungan ini mencerminkan arah baru kebijakan air nasional—air sebagai instrumen kedaulatan. Dengan suplai air yang cukup, petani bisa meningkatkan hasil panen, desa menjadi lebih produktif, dan ketahanan pangan nasional semakin kokoh.
“Setiap bendungan yang kita bangun adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan rakyat. Air yang mengalir dari bendungan adalah kehidupan yang mengalir bagi bangsa,” tutup Menteri Dody.