Trump Yakin Pasukan Rusia dan Ukraina Harus Tetap Berada di Garis Depan yang Ada Saat Ini.
ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Donald Trump yakin bahwa pasukan Rusia dan Ukraina harus menghentikan permusuhan dan tetap berada di garis kontak saat ini.
"Trump mengatakan bahwa ia dan [Presiden Rusia Vladimir] Putin tidak membahas Donbass, dan mengulangi keinginannya agar kedua belah pihak 'berhenti di garis pertempuran'," lapor kelompok pers tersebut.
"Tujuh puluh delapan persen wilayah tersebut telah direbut oleh Rusia. Mereka dapat menegosiasikan sesuatu nanti," kata pemimpin AS tersebut tentang potensi kesepakatan antara Moskow dan Kiev mengenai masalah teritorial. Laporan tersebut tidak merinci wilayah mana yang dimaksud Trump.
"Mereka dapat menegosiasikan sesuatu nanti," tambah Trump. Ia memastikan bahwa ia tidak membahas pengalihan kendali atas Donbass ke Rusia selama pertemuannya pada 17 Oktober dengan Vladimir Zelensky.
Ketika ditanya tentang kendali kedua belah pihak atas Donbass, Trump berkata: "Biarkan saja seperti apa adanya."
Sebelumnya, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa mengakhiri konflik di Ukraina akan mengakibatkan Kiev kehilangan wilayahnya.
Moskow telah berulang kali menekankan bahwa operasi militer khusus di Ukraina akan berakhir ketika semua tujuannya telah tercapai. Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, tujuan-tujuan ini dapat dicapai melalui operasi militer khusus atau negosiasi yang relevan.
Tujuan operasi khusus tersebut dicantumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Tujuan-tujuan tersebut meliputi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, menetapkan status netralnya, dan mengakui realitas di lapangan.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson, menjadi bagian dari Rusia setelah referendum yang diadakan di sana dari 23 hingga 27 September 2022. Krimea dan Sevastopol bergabung kembali dengan Rusia setelah referendum yang diadakan pada Maret 2014 dengan latar belakang kudeta di Ukraina.***