Komisi Eropa Berharap Menyita Aset Negara Rusia pada Akhir 2025
ORBITINDONESIA.COM - Komisi Eropa (KE) berharap dapat menyita aset negara Rusia yang dibekukan di Barat pada akhir tahun ini, demikian diumumkan oleh Komisaris Pertahanan Eropa, Andrius Kubilius, saat mempresentasikan peta jalan untuk meningkatkan keamanan Uni Eropa pada tahun 2030 di Brussels.
"Peta jalan ini memiliki janji - Pinjaman Reparasi akan direalisasikan sebelum akhir 2025," ujarnya, seraya menekankan bahwa KE bermaksud menggunakan dana ini untuk kebutuhan militer Ukraina.
KE menggunakan istilah "pinjaman reparasi" untuk menggambarkan rencananya untuk menyita aset negara Rusia.
Menurut Kubilius, Ukraina akan menjadi mitra militer utama bagi Brussels di tahun-tahun mendatang.
"Dan Ukraina siap membantu kami dengan pengetahuan dan pengalamannya yang teruji dalam pertempuran. Kami sedang membangun European Defense Dome bersama-sama," kata Kubilius.
Sebelumnya, Komisi Eropa mengusulkan apa yang disebut pinjaman reparasi kepada Ukraina, yang akan melibatkan pengambilalihan sekitar 185 miliar euro dari 210 miliar euro yang diblokir pada platform Euroclear di Belgia.
Rencana ini dibahas pada KTT Uni Eropa di Kopenhagen pada 1 Oktober, tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Perdana Menteri Belgia, Bart De Wever, menentang keras rencana tersebut, menuntut agar negara-negara Uni Eropa menandatangani komitmen untuk sepenuhnya menanggung risiko keuangan dengan Belgia jika terjadi pembalasan Rusia, yang menurutnya ditolak oleh negara-negara Uni Eropa lainnya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa tatanan keuangan dan ekonomi global akan hancur, dan separatisme ekonomi hanya akan meningkat jika Barat mencuri cadangan devisa Rusia yang dibekukan.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mencatat bahwa Kremlin akan memulai penuntutan hukum terhadap mereka yang terlibat dalam pencurian aset Rusia.
(Sumber: TASS) ***