Mengapa 'Job Hugging' Kian Menjadi Tren di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

ORBITINDONESIA.COM – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, fenomena 'job hugging' semakin marak terjadi, di mana banyak pekerja memilih bertahan pada pekerjaan yang tidak mereka sukai.

Fenomena 'job hugging' pertama kali muncul di Amerika Serikat, mencerminkan ketidakpastian pekerja terhadap kondisi pasar kerja. Di Indonesia, tren ini mulai diangkat media nasional, seiring dengan penurunan indeks ekonomi dan pengangguran yang meningkat.

Berdasarkan survei ZipRecruiter, 38% pekerja AS merasa tidak yakin dengan ketersediaan lapangan kerja baru. Sementara itu, Bank Indonesia mencatat penurunan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini, menunjukkan melemahnya daya beli dan peluang kerja.

Pandangan berbeda muncul dari Haryo Suryosumarto dan Harry Seldadyo, yang menilai bahwa 'job hugging' bisa menjadi respons logis terhadap keterbatasan pasar kerja. Namun, ada bahaya jika tidak diimbangi dengan peningkatan keterampilan.

Ketika 'job hugging' menjadi pilihan, penting bagi pekerja untuk terus berkembang dan berkontribusi positif. Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah bagaimana kita bisa mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.